LINGKAR KEDIRI – Seorang ahli tarot Denny Darko tertarik dengan isu yang beredar tentang Puan Maharani yang mengritik pemerintah tentang penanganan Covid-19
Lewat akun Youtube pribadinya ia membahas hal tersebut satu-persatu, dan mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi.
Denny Darko mengungkapkan bahwa ia mengikuti ulasan dari Refly Harun yang mengatakan ini ada politik sekoci.
“Jadi kayaknya pak Jokowi ini akan ditinggal sendirian, dan melihat ini apakah ini benar kritik atau jangan-jangan ini lempar sekoci untuk tinggalkan Jokowi dan pemerintahanya”. Ujar Denny Darko
Denny Darko pun langsung mengambil kartu dan mengacaknya, dan ia mengeluarkan kartu TWO OF CUPS dari kartu yang sudah ia acak
Bahwa dari kartu TWO OF CUPS itu, Denny Darko mengatakan politik itu adalah bagaimana dua orang yang memilik satu kesamaan tujuan dan kemudian mereka ini bersama.
“Dan jika ternyata akhirnya ada satu tujuan yang berbeda disini, terutama jika ternyata kader partai ini menjadi presiden atau bagian dari pemerintahan maka sepertinya akhirnya diperlukan pemisahan si sejoli ini tadi”. Ujar Denny Darko
Akhirnya ya memang tujuanya tidak bisa dilepaskan, walaupun beliau ini tadi menggunakan satu addressing, beliau sebagai ketua DPR RI dan yang lain-lain ini sebagai kader dari partai”. Imbuhnya
Denny Darko mengungkapkan, bahwa ini jelas-jelas adalah politik sekoci yang sedang terjadi.
Kemudian Denny Darko membuka kartu EIGHT OF PENTACLES, yang dimana arti kartu tersebut menurut Denny Darko bahwa sebenarnya Presiden Jokowi sedang kerja.
“Dan kalau dilihat dari sini, kita akan tahu sebenarnya presiden ini sedang kerja, dan kerjanya pun itu memang akhirnya mayoritas ini di wakili oleh pak Luhut Binsar Pandjaitan”. Ujarnya
“Seperti kita ketahui, bahwa sebenarnya, sepertinya ini PDIP sendiri atau saya pernah dengar selentingan bahwa PDIP atau mungkin ketuanya ini tidak get long dengan pak LBP ini tadi”. Imbuhnya
Apakah ini gara-gara pak Jokowi menunjuk pak Luhut, sehingga akhirnya terjadi seperti ini tadi, kita tidak tahu ini adalah permainan politik tingkat tinggi.
Tetapi yang bisa dipastikan disini adalah pasti ada like or dislike yang diambil, terutama jika ini menyangkut kepentingan partai.
“Dan kalau kita lihat disini memang akhirnya tidak bis akita lepaskan bu Puan ini sebagai putri dari bu Mega Cucu dari pak Karno, dan PDIP itu sendiri yang mana sekarang ini mengatakan hal seperti itu, otomatis ini harus menjadi satu hal yang kita waspadai dan akan merubah peta perpolitikan tiga tahun mendatang”. Pungkasnya.***