Ajaran Wali Songo Tidak Sesuai dengan Syariat Islam, Benarkah? Begini Jawaban Buya Yahya

- 8 Agustus 2021, 07:54 WIB
Ajaran Wali Songo Tidak Sesuai Syariat Islam, Benarkah? Ini Jawaban Buya Yahya
Ajaran Wali Songo Tidak Sesuai Syariat Islam, Benarkah? Ini Jawaban Buya Yahya /Tangkap layar kanal Youtube Al-Bahjah TV.

LINGKAR KEDIRI – Wali Songo adalah sembilan ulama yang menyebarkan agama islam di pulau Jawa dengan memadukan kebudayaan Jawa dengan agama Islam.

Namun, di zaman sekarang banyak yang berfikiran bahwa ajaran yang diajarkan oleh Wali Songo tersebut tidak sesuai dengan Islam.

Lantas, benarkah demikian? Seorang jamaah Bu Yahya bertanya bagaimana hukumnya jika ada seseorang yang mengatakan bahwa Wali Songo mengajarkan islam tidak sesuai dengan syariat islam.

Baca Juga: Terungkap! Ternyata Nama Indonesia di Ambil Dari Akronim Nama Para Wali Songo, Benarkah? Bengini Penjelasanya

Lantas Buya Yahya menjawab dengan mengatakan, kalau Wali Songo adalah manusia pilihan Allah SWT yang dengan kelembutanya  dan dengan kebijakanya dan dengan kecerdasanya islam tersebar ke penjuru dunia.

“Cerdas, bijak, lembut, tidak mengundang peperangan, tiba-tida jadi menantu raja”. Ujar Buya Yahya.

“Maka kalau ada yang mengatakan tidak sesuai dengan syariat, suruh tunjukan dulu dong yang mana”. Imbuhnya.

Baca Juga: Baca Amalan Doa Ini Kapanpun Agar Rezeki Lancar, Jodoh Semakin Dekat dan Masalah Segera Selesai

Buya Yahya menjelaskan kalau masalah seni yang dihadirkan kita harus kembali ke hukum seni, dan ada masa-sama transisi untuk merubah dan ada prestasi besar beliau-beliau di dalam urusan perwayangan itu.

“Ada masanya perwayangan boleh digunakan pada waktu itu karena tujuanya untuk dakwah, karena waktu itu orang pada senang dengan wayang”. Ujar Buya Yahya

Ia mengatakan kalau yang harus dipahami mereka para wali yang mencetuskan perwayangan itu, karena wayang itu sudah ada sebetulnya.

Para Wali Songo ini bukan yang menghadirkan wayang, akan tetapi wayang itu yang dirubah.

Baca Juga: Begini Cara Menunda Kehamilan yang Dianjurkan dalam Islam, Simak Penjelasan Buya Yahya

“Sebuah contoh aja, jadi wayang itu dirubah, wali itu berbuat dengan ilmu, dengan kearifan, kebijakan dan seterusnya. Hanya apakah yang dilakukan para wali itu bisa diterapkan pada saat ini, ini permasalahan lain”. Kata Buya Yahya

Ia mengatakan bahwa pada masa itu adalah masalah Hindu, Budha dan kepercayaan kepada Dewa dan Dewi itu menjadi kepercayaan di masyarakat mayoritas Indonesia.

“tapi bagaimana didalam dunia perwayangan kok Dewa masih diadakan. Tapi dewa yang dalam pewayangan islam yang disebutkan itu bukan dewa-dewa yang diyakini oleh agama-agama itu”. Kata Buya Yahya.

Baca Juga: 6 Tanda Anak Cerdas dan Memiliki IQ Tinggi, Senang Bermain Sendiri Salah Satunya

Ia menjelaskan bahwa dewa-dewa itu diganti oleh para Wali Songo dengan seorang tokoh yang sering disebut dengan istilah Punokawan

“Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong kan begitu, la semar itu diagap dari bangsa manusia, tanpa disadari mereka itu ternyata, itu kalau dewa itu kalau ribut tanya nya kepada manusia. Sebetulnya ini dihilangkan supaya tidak mengagungkan yang namanya dewa dewi”. Jelas Buya Yahya

Buya Yahya menjelaskan kalau penggantian dewa dan dewi ke tokoh Punokawan ini sebenarnya direndahkan tanpa sadar, sehingga tidak ada lagi dewa.

Berkat ketulusan dan kecerdasan para Wali Songo akhirnya dakwah tersebar di seluruh pulau jawa hingga seluruh Indonesia.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Youtube Buya Yahya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x