Gibran menjawab, “Pak saya tuh mau ikuti teman-teman ke puncak satu, tapi malah dibawa sama empat orang kesini. Terus saya tiba-tiba ada disini.”
“Ada yang nganterin kesini pak, yaitu nenek-nenek dan tiga orang laki-laki,” ungkap Gibran.
Gibran juga mengaku diberi makan oleh nenek tersebut, namun tidak menerimanya. Mang Ade selaku ‘orang pintar’ salut dengan keputusan Gibran menolak tawaran itu, karena menurutnya jika dimakan, sampai kapanpun Gibran tidak akan ditemukan.
“Katanya dikasih nasi, ikan, roti, dimakan gak sama Gibran? Enggak dimakan katanya. Bagus Gibran, kalau dimakan kamu gak akan ketemu,” tutur mang Ade.
Sesuai dengan rencana awalnya, mang Ade memberikan Gibran makan. Setelah Gibran beres makan dan sadar, mang Ade berusaha menghubungi warga kampung namun tak ada sinyal.
Tak lupa mang Ade juga foto bersama agar semua orang percaya bahwa Gibran telah ditemukan.
Akhirnya anak mang Ade berhasil dihubungi dan langsung memberi keterangan kepada Kapolres, Kapolda setempat bahwa Gibran sudah ditemukan oleh ayahnya.
Setelah itu mang Ade bingung membawa Gibran karena hari mulai gelap dan menunjukkan pukul 17.00 WIB.