LINGKAR KEDIRI – Kim Garam telah dikeluarkan dari girl grup K-pop baru LE SSERAFIM setelah dia dituduh terlibat dalam kontroversi intimidasi di sekolah.
HYBE dan Source Music mengumumkan pada 20 Juli bahwa mereka telah memutuskan kontrak eksklusif Kim Garam.
Keputusan itu muncul dua bulan setelah Kim Garam hiatus melalui pengumuman pada 20 Mei untuk fokus "menyembuhkan" hatinya.
“Kami ingin memberi Anda informasi tentang keputusan yang dibuat sehubungan dengan anggota LE SSERAFIM Kim Garam dan rencana untuk kegiatan LE SSERAFIM di masa depan,” kata HYBE dan Source Music, dilansir LingkarKediri dari laman mb.com
Ia menambahkan, “Perusahaan kami telah memutuskan untuk mengakhiri kontrak eksklusif dengan Kim Garam.”
“Kami menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada penggemar kami dan kepada mereka yang telah menunjukkan cinta dan dukungan kepada grup karena membuat Anda khawatir atas kontroversi yang melibatkan anggota,”
“LE SSERAFIM akan melanjutkan aktivitas mereka sebagai grup beranggotakan lima orang, dan kami tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk mendukung grup tersebut untuk berkembang lebih jauh sebagai artis melalui musik dan penampilan mereka,” kata perusahaan tersebut.
Kim Garam, 16, dituduh menindas teman sekelasnya di sekolah menengah. Dia bersekolah di Kyeongin Middle School di Seoul.
Source Music sebelumnya mengatakan tuduhan itu tidak benar dan bahwa Kim Garam adalah korban cyberbullying.
Sebuah dokumen yang diduga berasal dari sekolah menengah diunggah secara online yang menunjukkan nama Kim Garam sebagai pelaku kekerasan di sekolah.
Seorang korban yang diduga, melalui firma hukum, menceritakan tentang apa yang terjadi padanya.
Firma hukum mengatakan korban menjadi sasaran kekerasan sekolah oleh Kim Garam dan teman-temannya dari akhir April 2018 hingga awal Mei 2018.
Setelah dia tidak bisa lagi menahan intimidasi yang terus menerus, dia dipindahkan ke sekolah lain dalam waktu satu sampai dua minggu setelah kejadian itu.
Pada 4 Juni 2018, komite sekolah memberi Kim Garam enam jam pendidikan khusus sesuai dengan undang-undang “Tindakan Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan di Sekolah” sementara korban menerima konseling psikologis.
Setelah korban keluar dengan ceritanya, dia mendapat ancaman dan ejekan dari netizen. Korban mencoba bunuh diri dan putus sekolah.
Firma hukum mengatakan korban tidak menginginkan kompensasi apa pun dari Kim Garam atau agensinya tetapi hanya permintaan maaf dan koreksi atas pernyataan mereka.
“Yang kami minta hanyalah permintaan maaf dan pernyataan akurat yang akan dirilis. Namun, HYBE tidak menanggapi permintaan kami dan Kim memulai debutnya sebagai anggota girl grup saat korban menderita secara psikologis,” kata firma hukum tersebut, menurut Korea JoongAng Daily.***