Mitos Kota Kediri, Jika Ada Presiden RI Berani Berkunjung Maka Akan Lengser

13 September 2021, 11:20 WIB
Ilustrasi - Mitos Kota Kediri /Instagram @nabilaa.trr

 

LINGKAR KEDIRI – Kota Kediri memiliki mitos bahwa penggede pejabat entah itu presiden yang berkunjung ke Kota Kediri, maka akan bernasib kurang baik.

Siapa yang tidak penasaran dengan kisah-kisah mistis, fenomena-fenomena yang tidak dapat dijelaskan secara kasat mata.

Konon katanya Presiden RI yang berkunjung ke Kota Kediri bisa tak panjang masa jabatannya.

Baca Juga: Sering Sakit Kepala Bisa Baca Doa yang Dianjurkan Rasulullah SAW Agar Cepat Sembuh

Memangnya apa ada apa di Kediri? Kutukan apa yang menghantui Kediri?

Dari lingkarkediri.pikiran-rakyat.com melansir dari Youtube PinterPolitik TV pada 20 Februari 2021, kutukan presiden ini disebut-sebut bermula dari zaman kerajaan dulu, khususnya Kerajaan Kalingga yang berdiri antara abad ke-6 dan ke-7 Masehi.

Kala itu Prabu Kartikeyasingha suami dari Ratu Shima menyusun sebuah kitab pidana yang memiliki banyak pasal.

Selain Prabu Kartikeyasingha pernah bersabda bahwa “Barang siapa kepala negara yang tidak suci benar masuk wilayah Kota Kediri maka dia akan jatuh.”

Baca Juga: Bukan Baim Wong, Inilah 6 Artis dengan Gaji Termahal, Capai Angka 250 Juta Sekali Tampil!

Ada juga kisah versi lain yang berupaya untuk menjelaskan asal-usul kutukan ini, dalam sebuah tafsiran dari “Babad Kediri” menjelaskan “Apabila presiden pergi ke Kediri, maka posisinya menjadi mudah diserang oleh musuh dan lawan politiknya.

Sebuah mitos biasanya menyediakan pandangan (vision) akan apa yang bisa terjadi di masa depan.

Pandangan ini didasarkan pada perasaan (sense) akan situasi di masa sekarang, meskipun sense tersebut sebenarnya masih mentah.

Meskipun ramalan akan hal buruk di masa depan tidak dapat didasarkan pada analisis atas situasi sekarang.

Meski mitos dianggap memiliki kemampuan untuk menunjukkan adanya pengalaman-pengalaman praktis yang dimiliki oleh orang-orang yang dituju dalam mitos itu.

Namun mitos dapat muncul karena adanya realitas politik tertentu contoh kita berkaca pada lengsernya Gus Dur.

Pasalnya menurut mantan Juru Bicara Kepresidenan Gus Dur, Adhie Massardi.

Saat itu, Gus Dur terpaksa berhenti karena konflik kepentingan antara dirinya dengan Megawati Soekarnoputri yang waktu itu menjabat sebagai Wakil Presiden.

Mitos terbukti terlihat saat Presiden SBY pernah berkunjung ke Kota Kediri selama 2 kali antara Tahun 2007 dan 2014 dan buktinya SBY tetap bertahan.

Beberapa pihak menduga bahwa mitos ini hanya berlaku bagi Presiden-Presiden yang yang terpilih bukan dari pemilihan langsung.

Bisa jadi situasi dan dinamika politik tertentu yang disebabkan oleh pemilihan tidak langsung seperti persoalan legitimasi dan distribusi kekuatan yang membuat seorang presiden menjadi lebih mudah dilengserkan.

Mitos ini juga belum tentu karena kunjungan kerja yang spesifik disuatu daerah.

Mungkin sebagian orang mengiranya hanya sebagai candaan, namun mitos tersebut akan terus ada selama “pemimpin yang tidak bersih hatinya”.

Akan kah mitos ini tetap ada? Apakah dari anda masih mempercayainya? Hanya Tuhan Yang Maha Esa mengetahui mitos ini.***

 

 

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler