LINGKAR KEDIRI – Tamsil atau perumpamaan adalah kejadian-kejadian yang diperlihatkan kepada Nabi Muhammad saw saat perjalanan Isra’ Mi’raj bersama Malaikat Jibril.
Yaitu berupa perumpamaan-perumpamaan amal kebaikan dan keburukan yang dilakukan manusia. Berikut 5 Tamsil yang diperlihatkan:
1. Nabi Muhammad saw melihat orang yang memotong padi (panen) terus menerus, beliau bertanya kepada Jibril, “siapakah mereka itu?” Jibril menjawab; “Mereka itu adalah umatmu yang gemar beramal jariah yang kemudian mereka terus menerus memetik pahalanya dari Allah swt”.
Baca Juga: Inilah Amalan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW Pada 27 Rajab yang Dianjurkan Bagi Umat Muslim
2. Nabi Muhammad saw melihat orang yang memukul kepalanya terus menerus, lantas beliau bertanya pada Jibril ”Siapakah mereka itu ya Jibril?” dijawabnya “Mereka itu ibarat umatmu yang enggan bershalat, yang kelak sangat menyesal dengan memukul kepalanya sendiri terus menerus sekalipun terasa sakit olehnya”.
3. Nabi Muhammad saw melihat kuburan yang sangat harum baunya, lalu beliau bertanya ”Apakah itu ya Jibril?” jawabnya, “Itu kuburan Masithoh dan anaknya. Dia mati karena disiksa dengan digodok oleh Fir’aun karena ia mempertahankan imannya kepada Allah swt.
4. Nabi Muhammad saw melihat orang yang dihadapannya ada dua buah hidangan, sebelah kanannya makanan lezat dan sebelah kirinya makanan busuk, orang itu dengan lahapnya memilih makanan busuk. Rasulullah bertanya : ”Ya, Jibril siapakah mereka itu?”. Jibril menjawab : ”Ya, Rasulullah, itu bagaikan umatmu yang suka membiarkan nafsunya memilih pekerjaan yang buruk dan dosa daripada beramal baik dan berpahala”.
5. Nabi Muhammad saw melihat orang yang gagah perkasa, orang itu menengok dan melihat ke kiri merasa sedih dan menangis tersedu sedu, tetapi bila menengok dan melihat ke kanan dia berseri seri gembira dan tersenyum senyum. Nabi bertanya : “Siapakah orang itu, ya Jibril?”, jawab Jibril :”Ya Rasulullah dia itu bapakmu yang pertama yaitu Nabi Adam as. Apabila beliau melihat ke kiri sedih, karena melihat anak cucunya di dunia berbuat jahat dan dosa. Sebaliknya, bila menengok ke kanan merasa gembira, karena melihat anak cucunya di dunia yang berbuat baik dan beramal shaleh”.***