Ada Kabar Sumber Air Tercemar Logam Berat, Dinkes Kediri Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Warga Terdampak

- 21 Maret 2022, 12:25 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima bertemu dengan warga saat bakti sosial pemeriksaan kesehatan gratis.*
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima bertemu dengan warga saat bakti sosial pemeriksaan kesehatan gratis.* //ANTARA/Asmaul/aa.

LINGKAR KEDIRI – Air merupakan salah satu kebutuhan pokok yang selalu digunakan oleh masyarakat saat beraktivitas.

Misalnya, untuk mandi, minum, dan membersihkan diri, oleh sebab itu, kualitas air sangat penting untuk dijaga.

Baru-baru ini ada kabar di wilayah Wonosari, Kelurahan Bujel, Kota Kediri mengenai kasus sumber air yang tercemar.

 Baca Juga: Kolestrol Jahat Terkuras Habis, Tak Perlu Minum Suplemen, Cukup Minum 1 Gelas Herbal Ini, Imun Meningkat

Sumber air ini ternyata tercemar oleh unsur logam berat setelah diperiksa.

Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur kemudian tanggap dengan melakukan pemeriksaan kesehatan pada warga terdampak air tersebut.

Hal ini guna memastikan kesehatan warga menyusul kasus air tercemar logam berat.

 Baca Juga: Iblis Pengacau Kasus Subang, Indigo Bongkar Ciri-ciri hingga Asal Iblis yang Diduga Disewa Pelaku

"Ini yang datang sekitar 60 warga, yang lainnya mungkin kerja. Yang terpenting, setelah ini kami harapkan warga terdampak bisa memeriksakan ke puskesmas pembantu,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima di sela-sela pemeriksaan kesehatan gratis di Lingkungan Wonosari, Kelurahan Bujel, Kota Kediri, Sabtu, dilansir LingkarKediri dari laman ANTARA.

“Nanti dari data pemeriksaan, kami kaji apakah ada kelainan atau anomali data di sekitar sini," tambahnya.

Pihaknya juga telah melakukan evaluasi kualitas air yang sampelnya diambil dari sumur warga di Lingkungan Wonosari, Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri tersebut.

 Baca Juga: Kasus Subang, 200 Barang Bukti Ditemukan di Dua Lokasi TKP Berbeda, Ini Pengakuan Pihak Polda Jabar

Hasilnya, memang ada pencemaran pada sumber air tersebut.

"Evaluasi kualitas air terbukti secara laboratorium ada pencemaran. Ada kandungan dari logam, juga ada kandungan secara bakteriologi yaitu Escherichia coli atau E. coli," kata dia.

Ia menambahkan, terkait dengan evaluasi penyakit yang ditimbulkan, Dinas Kesehatan Kota Kediri belum bisa menyimpulkan secara pasti penyakit yang ditimbulkan akibat pencemaran ini.

 Baca Juga: CAATSA AS Sukses Gagalkan Pembelian Su-35, Indonesia Masih Bisa Dapatkan Drone Mematikan dari Rusia

Data yang dimiliki baik saat pengobatan gratis maupun dari rekam medis di puskesmas belum mengarah ke sana.

Baik karena kasus diare, kelainan kulit, kanker ataupun kasus lain belum bisa mengarah pada efek pencemaran dan dampaknya secara kesehatan.

Fauzan justru mengatakan, dari hasil pemeriksaan kesehatan gratis, warga justru mengeluhkan merasa pegal dan linu.

Dari hasil itu, tidak bisa disimpulkan apakah akibat dari pencemaran, sebab bisa jadi faktor lain misalnya aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Barca Berhasil Hancurkan Real Madrid 4-0, Xavi Hernandez: Kami Mengharapkan Pertandingan yang Lebih Sulit

Lebih lanjut, Ketua RW 06, Kelurahan Bujel, Kota Kediri Supandri, mengaku lega karena pemerintah kota sigap memberikan perhatian.

Pemkot juga memberikan pengobatan gratis untuk warga.

Selama ini, warga banyak membeli air galon untuk kebutuhan konsumsi, karena air tidak layak konsumsi.

Sedangkan untuk mandi, mencuci baju masih menggunakan air sumur yang terkontaminasi itu.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah