Lebih lanjut, Ia mengatakan, langkah itu dinilai tepat karena calon pembeli bisa melihat langsung proses membuat tenun ikat yang membutuhkan waktu.
Dengan harapan ketika ikut serta membawa alat tenun ikat di pameran itu, kain khas dari Kota Kediri ini bisa lebih dikenal masyarakat, perajin juga semakin sejahtera, begitu juga dengan pekerja, sebab omzet juga naik.
Di sisi lain, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kediri Ferry Silviana Feronica yang juga akan ikut serta dalam pameran itu mengatakan animo pengunjung cukup besar melihat proses pembuatan tenun ikat.
Salah satunya saat istri Bupati Sekandau, Kalimantan Barat, Magdalena Susilawati Aron SP, berkunjung ke stand Kota Kediri di pameran International Handicraft Trade (INACRAFT) 2022 di Jakarta Convention Center tersebut.
Bunda Fey, sapaan akrabnya, mengatakan istri Bupati Sekandau tersebut melihat displai alat tenun bukan mesin untuk membuat tenun ikat dan spontan mencobanya.
Namun, ternyata alat tenun dari Kota Kediri tersebut berbeda dengan proses penenunan kain yang juga ada di Kabupaten Sekandau.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***