Ricuh! Aksi Demonstrasi di Kota Malang Diwarnai Hujan Gas Air Mata dan Serangan Flare

- 8 Oktober 2020, 21:12 WIB
Demo di Malang berubah ricuh /Ari Bowo Sucipto/Antara
Demo di Malang berubah ricuh /Ari Bowo Sucipto/Antara /

LINGKAR KEDIRI- Penolakan Undang-Undang Cipta Kerja mencapai puncaknya hari ini Kamis 8 Oktober 2020. Beberapa daerah ramai aksi demonstrasi begitu juga yang terjadi di Kota Malang dan Kota Batu, Jawa Timur. Demonstrasi yang diikuti oleh ribuan buruh dan mahasiswa itu akhirnya berakhir ricuh.

Kawat berduri yang menjadi pelindung seolah tak mampu menahan luapan emosi para demonstran. Pendemo meringsak masuk dan melempari gedung DPRD juga bangunan disebelahnya yakni Balai Kota Malang.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Disahkan, IHSG pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Melejit!

Akibatnya bentrokan dengan aparat Kepolisian menjadi tak terelakkan. Para demonstran melempar batu dan petasan. Lebih parah, demonstran melempar flare dengan meringsak masuk ke dalam gedung DPRD Kota Malang. Polisi terpaksa menghadiahi para demonstran dengan hujan gas air mata.

Menyikapi tindakan tersebut, polisi sigap menembakkan gas air mata untuk memukul mundur kerumunan aksi massa.

Dilansir dari laman jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com pada artikel berjudul Malang Mencekam! Demonstrasi Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata , Kapolres Kota Malang Kombespol Leonardus Simarmata memberikan keterangan bahwa pihaknya telah menurunkan sekitar 400 personil untuk pengamanan aksi demonstrasi hari ini.

Sebelumnya, pihaknya tidak memberikan izin untuk aksi ini diakibatkan adanya potensi penyebaran virus Covid-19.

Baca Juga: Tajir Melintir! Punya Aset Senilai 15M Tersebar di Indonesia, Intip Kekayaan Gatot Nurmantyo

Sebagai tindakan lanjutan, pihak kepolisian melakukan pertemuan dengan beberapa serikat pekerja di Kota Malang.***

Halaman:

Editor: Mega Ayu Maulidina

Sumber: Permenpan RB Jurnal Presesi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah