LINGKAR KEDIRI – Selama dua tahun sudah dunia mengalami pandemi Covid-19, hal ini membuat aktivitas pengumpulan massa, kerumunan dibatasi guna mengurangi penyebaran virus.
Seperti pembacaan shalawat yang sering dilakukan umat muslim secara berjamaah, tak luput juga dari pembatasan kumpulan jemaah.
Seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19, para ulama mengajak kaum muslimin untuk perbanyak membaca shalawat tanpa harus diadakan perkumpulan.
Apakah membaca shalawat disyariatkan untuk mengangkat thaun atau pandemi?
Seorang ulama besar ahli hadits dan multipakar ilmu (polymath) islam, yaitu Imam Jalaluddin As-Suyuthi menjawab hal itu.
Salah satu jawaban disebutkan kutipan dari ulama pakar bidang wabah, yang bernama Ibnu Abi Hajalah:
“Ada sebagian dari orang-orang shaleh yang menyebutkan kepadanya bahwa diantara sebab terbesar untuk diangkatnya thaun dan musibah besar lainnya adalah memperbanyak bershalawat kepada Nabi.”