Turah Parthayana Diduga Melakukan Pelecehan dengan Modus Menonton Film Horor

- 6 Agustus 2020, 21:13 WIB
Foto TURAH Parthayana dan manajernya, Jehian Panagian Sijabat
Foto TURAH Parthayana dan manajernya, Jehian Panagian Sijabat /instagram/turahparthayana dan jehianps
 

Baca Juga: Kemenag Perpanjang Paket Kuota Murah Hingga Desember

Sebut saja JA. Dia merupakan mahasiswa Indonesdi Tomsk, Rusia.

Turah diduga melecehkan JA saat menonton film bersama.

Tidak tinggal diam, Manajer Jehian Panangian Sijabat pun ikut angkat bicara terkait persoalan yang sedang dihadapi talent-nya.

Kakak dari influencer Jerome Polin Sijabat itu bercuit pada Rabu 6 Agustus 2020 pagi lewat akun @jehianps.

Hingga pukul 15.17, setidaknya sudah ada  ribu orang yang menyukai kicauan tersebut dan dibalas maupun dicuit ulang hingga 8 ribu kali.

Jehian memulai klarifikasi dengan pengakuan Turah soal peristiwa memalukan itu.

"Pada November 2019, Turah Parthayana tidak menyangkal pengakuan pelecehan seksual yang dilakukan olehnya. Hingga kemarin, aku tidak tahu kejadian ini," tulisnya.

Setelah itu, Manajer beberapa influencer papan atas itu menceritakan kronologi berdasarkan percakapan dia dengan sejumlah pihak.

"Tulisan ini disusun berdasarkan hasil percakapan telpon aku dengan @sandi_sa119 (akun yang memviralkan kasus, red.), Gokma (ketua PPI Tomsk), dan Turah sendiri," sambung Jehian.

Dalam utas tersebut, Jehian telah menegaskan dirinya bukan membuat klarifikasi untuk melindungi pelaku.

"Aku sangat membenci pelecehan seksual, dan tidak membenarkan apapun perbuatan pelecehan kepada siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Tapi, Turah bukan seseorang yang lari dari kesalahannya," tegasnya.

Baca Juga: Tayangan Belajar Dari Rumah Tidak Hanya Kejar Ketuntasan Kurikulum, Ini Jadwal BDR TVRI

Ia mengunggah surat yang sama dengan cuitan akun viral @sandi_sa119, yaitu surat dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kota Tomsk.

Lantas Jehian membenarkan aksi keji Turah Parthayana (TP) saat menonton film horor bersama pada Sabtu 23 November 2019 silam.

"Menurut pengakuan JA, TP melakukan 3 sentuhan seksual tanpa persetujuan JA (tidak akan dideskripsikan lebih lanjut)," tutur Jehian.

"Menurut TP, sempat terjadi pertengkaran antara dirinya dan pacar JA. Lalu, TP dipanggil oleh Gokma untuk mediasi (aku sebut pertemuan 1)," lanjut Jehian.

Setelah dimediasi, TP bersedia untuk minta maaf, menyesali perbuatannya, dan mendapatkan sejumlah sanksi dari PPI.

Namun, JA merasa TP belum cukup untuk memberikan klarifikasi sehingga digelar pertemuan kedua yang mengundang lebih banyak mahasiswa Indonesia di Tomsk.

Setelah pertemuan tersebut, Turah mendapatkan ganti rugi atas kacamatanya yang rusak akibat bertengkar dengan pacar korban.

Selanjutnya, TP putus kontak dengan semua orang sebagai tanda penyesalan dan pengasingan.

"Menurut Sandi, masalah tidak selesai karena keluarga TP dikabarkan memberikan ancaman kepada keluarga JA, yang langsung dibantah oleh Gokma dari pihak PPI dan TP sendiri," jelas Jehian.

Masalah yang sebelumnya hanya diketahui oleh mahasiswa Indonesia di Tomsk kemudian semakin tersebar luas karena diunggah ke media sosial.

"Menurut Gokma dan TP, masalah ini tidak disebar di media sosial atas dasar untuk menjaga nama baik JA, jadi informasi hanya ke sekitar Tomsk," ungkap Jehian.

"Tapi melihat utas yang dibuat oleh Sandi (yang diakui atas kemauan JA), mungkin JA berubah pikiran," lanjutnya.

Jehian sendiri mengaku malu atas kelakuan Turah yang tidak diduganya akan terjadi.

"Saya sebagai Manager dari TP merasa malu dan gagal mendidik talent saya dan menyatakan penyesalan sama kepada pihak korban, terkhusus saudari JA," kata dia.

"Di sisi lain, aku yakin dan percaya bahwa manusia bisa bangkit dan memperbaiki diri menjadi lebih baik, karena itulah fungsi dari sanksi dan hukuman yang diberikan atas sebuah kesalahan," timpalnya.

Meski telah mendapatkan kejelasan dari kejadian tersebut, JP masih menunggu klarifikasi langsung dari Turah.***

 

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x