LINGKAR KEDIRI - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan akan menambah sebanyak tiga juta penerima subsidi kuota baru pada April 2021.
"Pada Maret, kami sudah menyalurkan bantuan kuota internet pada 27 juta penerima," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud Muhammad Hasan Chabibie di Jakarta pada Rabu 7 April 2021.
“Jadi total sekitar 30 juta bantuan kuota internet yang akan disalurkan pada April ini,” ujarnya.
Baca Juga: Sentimen Anti Asia Meningkat di Amerika, KJRI Imbau WNI Tetap Tenang dan Waspada
Penambahan kuota tersebut dari pencocokan data dengan nomor-nomor ponsel yang aktif di operator seluler.
Penambahan kuota ini juga hasil evaluasi dari penggunaan kuota internet bantuan sebelumnya, yang penggunaannya di bawah 1 GB tidak lagi mendapatkan bantuan kuota.
Hasan menambahkan meski sejumlah daerah telah melakukan pembelajaran tatap muka terbatas, pihaknya tetap memberikan bantuan kuota internet.
Baca Juga: Awas, Ternyata Kulit Bisa Alami Penuaan Dini, Ini Daftar Makanan yang Harus Dihindari
Bantuan kuota tersebut diharapkan digunakan untuk menjembatani pembelajaran jarak jauh dengan pembelajaran tatap muka.
“Pembelajaran tatap muka baru dilakukan secara terbatas dan pembelajaran jarak jauh tetap diselenggarakan. Oleh karena itu, bantuan kuota tersebut masih dibutuhkan,” ujarnya.
Tidak hanya pemerintah, pihak swasta pun turut membantu pembelajaran siswa pada masa pandemi. Salah satunya melalui program #bodrexMerahPutihBerbagi.
Baca Juga: Semua Warga Harus Tahu, Mulai Sekarang Memutar Lagu di Sembarang Tempat Bisa Kena Royalti
General Manager Brand Communication & Content PT Tempo Scan Pacific Tbk Audrey Y Gandadjaja mengatakan melalui program tersebut pihaknya memberikan bantuan gawai dan bantuan kuota internet.
“Ini merupakan kontribusi kami dalam membantu sektor pendidikan selama masa pandemi Covid-19,” ujar Audrey.
Bantuan gawai yang diberikan akan menjadi inventaris sekolah untuk dipinjamkan kepada siswa yang memiliki keterbatasan fasilitas dalam proses pembelajaran jarak jauh selama dibutuhkan.
Sekolah yang terpilih mendapatkan bantuan paket telepon seluler pintar dan kuota internet adalah yang memberlakukan sistem PJJ dan siswa yang belum memiliki fasilitas belajar daring.
Siswa-siswa yang terpilih diutamakan yang duduk di kelas 3 SD hingga 6 SD.***