Network
LINGKAR KEDIRI - Makanan pedas memang selalu menjadi kuliner yang populer bagi masyarakat Indonesia, khususnya para perempuan.
Selain warnanya yang merah merona, makan-makanan pedas juga membuat seseorang menjadi ketagihan.
Salah satu makanan pedas yang cukup populer pada beberapa tahun terakhir adalah seblak khas bandung.
Baca Juga: 7 Teknik Pikiran Positif untuk Mengurangi Overthinking yang Berlebihan, Segera Coba
Ciri khas yang dimiliki seblak adalah kerupuk oren yang direndam kemudian dimasak dengan kuah bumbu cikur khas sunda.
Berbeda dengan kerupuk pada umumnya yang disajikan dengan kondisi renyah dan menjadi menu pendamping pada suatu makanan.
Ketika anda membeli seblak, kerupuk yang ditawarkan pada anda dijadikan sebagai bahan utama dengan tekstur yang kenyal.
Pada umumnya ketika anda membeli seblak, kerupuk basah akan dimasak dengan tambahan telur orak-arik, dengan tambahan sayuran dan topping seperti ceker ayam, sosis atau makanan laut.
Baca Juga: Bisa Mempengaruhi Masa Depan, Begini Cara Mengatasi Overthinking Saat Mengejar Kesuksesan
Selain variasi seblak berkuah seperti yang dijelaskan sebelumnya ada variasi lain dari seblak yaitu seblak kering.
Untuk variasi seblak kering tidak sepopuler seperti seblak kuah, tapi jika Anda menginginkanya untuk variasi seblak kering memiliki kemiripan dengan bentuk basreng.
Nama seblak diambil dari bahasa sunda, gabungan antara kata segak dan nyegak yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti “menyengat”.
Seperti namanya, ketika anda mencoba untuk mencicipi seblak maka aroma yang ditimbulkan adalah rasa segak dan nyegak.
Baca Juga: Fakta: Tidak Memakai Sunscreen Bisa Mengakibatkan Penuaan Dini pada Kulit
Aroma tersebut timbul dari penggunaan cabai dalam jumlah yang banyak sebagai bumbu utama membuat seblak.
Ciri khas dari bumbu seblak yaitu ketika anda memakannya anda akan merasakan rasa kencur yang amat kuat.
Meski baru populer pada beberapa tahun terakhir, akan tetapi seblak sudah ada sejak tahun 1990-an dan cukup populer di zaman tersebut.
Jika sekarang seblak menggunakan kerupuk orange, pada zaman tersebut seblak menggunakan kerupuk kemplang.
Menu seblak sendiri merupakan pengembangan dari makanan tradisional lain yang ada di daerah Jawa Barat seperti kerupuk ceos dan kerupuk ngojai.
Namun perbedaannya jika seblak direndam dulu baru diguyur bumbu, untuk pengolahan kerupuk ceos dan kerupuk ngojai dengan cara digoreng dahulu baru diguyur dengan bumbu.***
