LINGKAR KEDIRI – Beredar kabar di media sosial yang mengklaim bahwa korban gempa bumi di Mamuju dibungkus daun pisang lantaran krisis kain kafan.
Kabar tersebut beredar di media sosial Facebook yang diunggah pada tanggal 16 Januari 2020.
Dalam unggahan berupa prosesi shalat jenazah korban gempa bumi di Mamuju dengan narasi jenazah korban gempa hanya dibungkus daun pisang.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini, Mama Rosa Tersayat Kesedihan Melihat Kondisi Reyna
Adapula narasi dalam unggahan sebagai berikut:
“Gempa bumi dimamuju menimbulkan krisis kain kafan. Sebegitu banyaknya korban gempa yang meninggal akhirnya korban dibungkus dengan kain daun pisang dan sarung”.
Baca Juga: Hati-hati Terjebak Ambisi, Gemini Perlu Waspada Dalam Raih Peluang di Februari 2021, Simak Ulasannya
Lantas, benarkah bahwa korban gempa bumi di Mamuju hanya dibungkus daun pisang lantaran krisis kain kafan? Simak faktanya.
Dilansir Lingkar Kediri dari situs turnbackhoax.id, berdasarkan hasil penelusuran jenazah tidak dibungkus dengan daun pisang.
Warna hijau yang membungkus jenazah sebenarnya adalah plastik berwarna hijau, plastik digunakan untuk mencegah jenazah basah setelah dikafani.
Baca Juga: Terkait Isu Jokowi Telah Melanggar UU Penanggulangan Bencana, Moeldoko Angkat Bicara
Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh warga Mamuju, mereka mengatakan warna hijau yang menyelimuti jenazah bukanlah daun pisang, melainkan plastik yang berwarna hijau.
kerabat korban mengatakan jenazah telah dibungkus kain kafan terlebih dahulu, hanya saja di bagian luar jenazah juga ditutupi terpal berwarnah hijau mirip daun pisang.
“Sekali lagi, Almarhumah Hj. Kiki, Hj. Ririn, Hj. Atty & yang lainnya tidak dibungkus daun pisang tetapi terpal warna hijau yang di dalamnya tetap memakai kain kafan, jenazah dimakamkan dengan sangat layak oleh keluarga,” ujar kerabat korban.
Baca Juga: BNPB Sebut Seluruh Daerah di Indonesia Berpotensi Gempa Bumi, Kecuali Pulau yang Satu Ini!
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebut korban gempa bumi di Mamuju hanya dibungkus daun pisang lantaran krisis kain kafan adalah salah.***