LINGKAR KEDIRI- Belum selesai dengan virus corona, kini China sudah kedatangan kembali wabah baru yaitu noro virus.
Kasus wabah ini bermula dari mahasiswa yanngterjangkit virus ini dan mulai menunjukkan gejala diare dan muntah-muntah.
Ternyata diketahui bahwa virus ini menyerang pencernaan manusia. Norovirus dikenal sebagai penyebab penyakit pencernaan akut.
Baca Juga: Wabah Norovirus Mulai Menyebar di China, Ini Asal Muasal Virus Baru yang Mirip Corona?
Gejala umum pengidap Norovirus adalah mengalami muntah-muntah dan diare berlebih.
Terkadang, diketahui kalau gejalanya seperti keracunan makanan karena Norovirus ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi virus.
Seseorang akan mengalami infeksi virus ini ketika mereka mengkonsumsi makanan atau minuman yang telah mengalami kontaminasi.
Baca Juga: Cek Daftar Lengkap Lokasi Terdampak La Nina, Hingga Dampaknya Datangkan Musim Hujan Lebih Cepat
Misalnya ketika mengkonsumsi makanan mentah atau setengah matang. Bisa juga dari buah dan sayur yang telah mengalami penyemprotan pestisida bahkan juga bisa dari buah atau sayur yng tidak dicuci dengan baik sebelum dimakan.
Virus akan dapat berkembang dengan cepat ketika telah menginfeksi makanan mentah.
Selain itu, Norovirus akan sangat mudah berpindah ketika ia sudah berhasil menginfeksi seseorang.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 13 Oktober 2020, Keberuntungan Soal Keuangan untuk Sebagian Besar Zodiak
Penularan virus ini mirip seperti virus corona yaitu melalui makanan, kontak fisik, ataupun melalui feses.
Norovirus bahkan sangat mudah hinggap ke manusia dengan sistem kekebalan tubuh rendah.
AKibat yang ditimbulakn dari virus ini setelah menjangkit tubuh manusia adalah kehilangan tenaga selama satu hingga dua hari, mengalami gejala mual, muntah, dan diare.
Baca Juga: Waspada Potensi Tsunami, BMKG Rilis Langkah Evakuasi Peringatan Dini Tsunami dalam Situasi Covid 19
Pada anak-anak akan lebih sering mengalami gejala mual dan muntah. Sedangkan pada orang dewasa akan cenderung mengalami diare parah dan kram perut.
Sayangnya, penyebaran Norovirus sulit untuk dikendalikan karena gejala muncul belum tentu muncul setelah terjadi penularan.***