Berikut adalah narasi yang tertulis dalam artikel tersebut setelah diterjemahkan ke bahasa Indonesia:
“Ketua Tim Peneliti Pfizer: Vaksin Covid-19 Dapat Menyebabkan Kemandulan bagi Perempuan
Vaksin tersebut mengandung protein Spike yang disebut sebagai syncytin-1, dan berperan penting dalam pembentukan plasenta bagi perempuan.
Jika vaksin ditujukan untuk memperkuat sistem daya tahan tubuh manusia terhadap protein Spike, maka vaksin juga akan mempengaruhi sistem daya tahan tubuh perempuan untuk menyerang syncytin-1, yang akan menyebabkan kemandulan bagi perempuan dalam jangka waktu yang tidak dapat ditentukan.”
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu 12 Desember 2020, Nino Batal Ceraikan Elsa Demi Rebut Reyna dari Al
Lantas benarkah informasi yang mengklaim bahwa vaksin Covid-19 dapat sebabkan perempuan menjadi mandul? Berikut faktanya.
Dilansir Lingkar Kediri dari situs turnbackhoax.id, Berdasarkan hasil penelusuran, Ketua Tim Peneliti Pfizer yang dimaksud adalah Michael Yeadon, yang sudah tidak lagi bekerja di Pfizer sejak tahun 2011 dan tidak terlibat dalam proses pengembangan vaksin mRNA tersebut
Beberapa ahli juga telah menegaskan bahwa tidak ada bukti bahwa vaksin mRNA dapat menyebabkan kemandulan bagi perempuan.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Shopee 12.12 Birthday Sale Spesial GOT7 dan Stray Kids Malam Ini