Network
LINGKAR KEDIRI - Feature Tiktok yaitu For You Page (FYP) banyak diramaikan video tentang salah satu tokoh politik nasional, Megawati Soekarnoputri.
Bukan berita suka namun berita duka, Megawati dikabarkan meninggal dunia.
Tidak hanya satu atau dua video, banyak pengguna Tiktok mengunggah ulang atau bahkan membuat video tentang hal serupa.
Baca Juga: Ingin Punya Rezeki Melimpah dan Penuh Berkah? Baca Zikir Ini Sebanyak 100 Kali
Dari video Tiktok yang diunggah oleh akun @dhianrama18 pada tanggal 12 September 2021, mengatakan bahwa ketua partai politik tersebut meninggal.
"Turut berduka cita telah meninggal dunia Ibu Megawati Soekarnoputri. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT," tulis @dhianrama18.
Meski pengunggah video adalah akun @dhianrama18, namun suara yang digunakan adalah milik akun @jatim070881.
Dalam akun @ jatim070881 tidak ditemukan video sumber suara atau backsound tersebut.
Sampai berita ini diturunkan, video itu telah ditonton 5,3 juta kali dan dibagikan 22.400 kali.
Video tersebut mendapatkan komentar dari warganet sebanyak 18.600.
Banyak warganet menanyakan kebenaran video tersebut.
"Ini berita benar nggak ya," tulis akun @paul_jalanusa.
Ada pula warganet yang mendoakan. Namun banyak yang mengira kalau berita tersebut tidak benar.
"Kenapa kalian memiliki hati yang tidak bersih. Orang sehat dibilang meninggal. Do'a akan berbalik pada diri kita sendiri. Hati-hati dengan ucapan dan do'a," tulis akun @dsantan0.
Baca Juga: Begini Cara Melihat Lawan Bicaramu Berbohong atau Tidak, Simak Penjelasan Berikut
"Bisa kena pidana nih, siap-siap bang," tulis akun @yaAllahpengentaubat.
Sebelumnya juga beredar kabar tentang poster meninggalnya Megawati.
Selain itu beredar juga video di YouTube mengenai berita Megawati meninggal dunia.
Dilansir Lingkar Kediri dari Turn Back Hoax, berita meninggalnya Megawati tidak benar.
Pihak PDI-P telah mengatakan dengan tegas bahwa Megawati kini dalam kondisi sehat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa berita ketua PDI-P meninggal adalah berita palsu, tidak benar.
Diketahui video-video tersebut merupakan manipulasi potongan-potongan suara orang atas kejadian beberapa tahun lalu.
Menyebar berita bohong dapat di media sosial dapat melanggar UU ITE.
Pemerintah melalui Kominfo sudah sering menghimbau masyarakat agar memeriksa fakta dari sebuah berita sebelum membagikannya.***
