Kenali Gejalanya, Virus ini Diprediksi Pakar akan Menjadi Kelanjutan Covid-19? Begini Penjelasanya

10 Juli 2021, 15:36 WIB
Virus Nipah dianggap bisa menjadi wabah baru yang berpotensi sebabkan penyakit parah hingga kematian /Pixabay/ Daniel Roberts dari

LINGKAR KEDIRI - Hingga kini pandemi masih terjadi di dunia akibat adanya Covid-19.

Sebagaimana diketahui Virus Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi dunia oleh World Helath Nation (WHO) pada maret 2020 lalu.

Selama beberapa bulan terakhir, Indonesia selalu bertengger di peringkat 20 besar untuk penambahan pasien virus corona.

Belum selesainya pandemi yang disebabkan oleh Virus Covid-19, kini dunia diwanti agar waspada virus yang dapat menyebabkan pandemi setelah Covid-19.

Baca Juga: Kejayaan Indonesia Sudah Diprediksi Sejak Jaman Majapahit, Ini Sosok Ratu Adil yang akan Membuat Perubahan

Termasuk Indonesia, negara-negara harus mewaspadai calon pandemi baru, yang bermula dari virus nipah.

Potensi wabah virus nipah di Indonesia sudah disampaikan Menteri Kesehatan yang menjabat pada 2010, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH.

Kala itu, ia menyebutkan penyakit menular yang baru muncul (PMBM) atau emerging infectious diseases (EID), mempunyai potensi menimbulkan wabah, kerugian ekonomi dan kekacauan sosial yang hebat.

Ancaman tersebut sekitar 70% berasal dari penyakit hewan seperti SARS, NIPAH, Flu Burung, dan lain-lain.

Hal ini diperberat karena bangsa Indonesia, juga menghadapi penyakit menular bersumber binatang lainnya seperti Malaria, Demam berdarah, Filariasis (kaki gajah), Rabies dan penyakit menular langsung seperti Diare, Kecacingan, Kusta dll.

Hal itu disampaikan Menkes Endang, ketika membuka Rakernas Gerakan Nasional Peternak Sehat Ternak Sehat (PSTS) yang diselenggarakan Himpunan Masyarakat Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli).

Baca Juga: Dibalik Keganasan Israel Terhadap Palestina, Negara Zionis Itu Tak Sungkan Memohon Kepada Indonesia

Di luar negeri, virus nipah bahkan sudah terpantau mewabah sejak 2001-2011, seperti misalnya di Bangladesh.

Dari jurnal organisasi kesehatan dunia (WHO) berjudul “Nipah virus outbreaks in Bangladesh: a deadly infectious disease”, dalam dekade itu, sebanyak 196 kasus virus nipah ditemukan di Bangladesh.

Terdapat persentase 77% dari 150 kasusnya disebutkan berakibat kematian.

Adapun tanda dan Gejala Virus Nipah

Infeksi virus Nipah (NiV) dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat, antara lain pembengkakan otak (ensefalitis) dan berpotensi kematian.

Gejala, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), biasanya muncul dalam 4-14 hari setelah terpapar virus.

Penyakit ini awalnya muncul dalam bentuk demam dan sakit kepala selama 3-14 hari, dan sering kali termasuk tanda-tanda penyakit pernapasan, seperti batuk, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas.

Baca Juga: Hebohkan Warga! Kelahiran Sapi Merah Betina Dipercayai Tanda Akan Datangnya Kiamat dan Mesias dari Israel

Fase pembengkakan otak (ensefalitis) dapat terjadi, di mana gejalanya dapat berupa kantuk, disorientasi, dan kebingungan mental, yang dapat dengan cepat berkembang menjadi koma dalam waktu 24-48 jam.

Gejala awalnya mungkin termasuk satu atau beberapa dari berikut ini:

Demam
Sakit kepala
Batuk
Sakit tenggorokan
Sulit bernafas
Muntah
Gejala yang parah bisa terjadi, seperti:Disorientasi, mengantuk, atau kebingungan, Kejang, Koma, Pembengkakan otak (ensefalitis)

Baca Juga: 2 Penyakit ini Pertanda Datangnya Hari Kiamat, Fenomenaya Sering Kita Lihat? ini Penjelasanya

Berdasarakan keterngan CDC, kematian dapat terjadi pada 40-75% kasus.

Hal tersebut sebagiaman dikutip Lingkar Kediri dari artikel yang sudah tayang di Pikiran Rakyat dalam "Virus Nipah Sudah Diperingatkan Sejak Dekade Lalu dalam Potensi Wabah, Kenali Gejalanya"

Efek samping jangka panjang pada orang yang selamat dari infeksi virus Nipah telah dicatat, termasuk kejang yang menetap dan perubahan kepribadian.***

Editor: Zaris Nur Imami

Tags

Terkini

Terpopuler