Fenomena Ketuk Pintu, Pagebluk Hingga Lampor Sedang Meneror Indonesia, Mbah Mijan: Harus Ada Ruwatan Masal

19 Juli 2021, 07:21 WIB
Ilustrasi Lampor /Contohpantunpuisicerpen.blogspot.com

LINGKAR KEDIRI - Mbah Mijan yang juga seorang ahli spriritual kejawen mulai angkat bicara dan menguak misteri-misteri yang terjadi saat pandemi di Indonesia.

Ahli spiritual kejawen itu mengungkap bahwa banyak sekali orang yang simpati terkait berita keranda terbang di malang hingga pagebluk yang menghantui tanah air.

Banyak yang menyebutkan bahwa pagebluk ada di Malang, ada juga yang menyebut pagebluk ada di Madura hingga di Jawa Tengah.

Mbah Mijan menuturkan bahwa pagebluk sendiri merupakan sebuah bahasa jawa yang memiliki arti wabah atau penyakit menular yamg berbahaya.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Vaksin Biontech Pfizer 10 Kali Lipat Memberikan Anti Bodi Daripada Sinovac, ini Penjelasanya

Pada era 80-an ia mengungkapkan bahwa pagebluk ini merupakan sebuah penyakit yang sangat berbahaya.

Bahkan ia menyebut jika dulu orang yang sakit di pagi hari sorenya akan meninggal, jika sore sakit paginya meninggal dalam bahasa jawa disebut "esuk loro sore mati, sore loro esuk mati".

Ia juga mengungkap pagebluk ini dimulai dari munculnya lamphor atau keranda terbang yang di pikul oleh jin.

Tak hanya lamphor, Mbah Mijan juga mengungkap terkait Thout yakni kepercayaan dimana akan terdengar suara ketukan pada pintu, dan jika di buka anda bisa jadi akan segera meninggal.

Thout ini juga tak mengenal waktu, tak hanya malam hari, Mbah Mijan mengungkapkan bahwa Thout bisa terjadi sewaktu-waktu.

Mbah Mijan juga mengungkap bahwa penampakn keranda terbang dan fenomena ketuk pintu yang menyebabkan kematian merupakan sebuah simbol bahwa manusia harus tetap waspada terhadap apapun.

Solusi dari beberapa misteri dan fenomena tersebut adalah ruatan, mbah mijan menjelaskan bahwa ruwatan berasal dari kata rawat yang dapat diartikan juga bersih-bersih.

Baca Juga: Sapi dan Kambing Kurban Dapat Terjangkit dan Menularkan Virus COVID-19? Berikut Penjelasannya

Ritual tersebut biasa dilakukan beberapa masyarakat jawa untuk sebagai ritual atau tradisi pembersihan diri ataupun pada suatu wilayah.

"Indonesia harus melakukan ruwatan masal," ujar mbah mijan.

Mbah Mijan juga mengatakan bahwa pagebluk sudah pernah terjadi lama di Indonesia dan faktanya rakyat Indonesia bisa mengusir pagebluk tersebut dengan ruwatan.

"Tidak masuk akal jika pagebluk bisa di usir dengan pertunjukan wayang atau ruwatan lainnya, tapi ini fakta," kata Mbah Mijan.

"Wabah menghilang, pagebluk berhenti," tambah Mbah Mijan.

Pada saat ini, Mbah Mijan juga menyebut manusia modern tak ada yang melakukan ritual tersebut.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Hadiri Istigasah dan Shalawat Nariyah, Ketua Majlis Ahlul Hidayah: Indonesia Segera Bangkit

Akan tetapi, apabila memang saat ini ritual tersebut di anggap sudah tidak relevan setidaknya istighosah menurut agama juga bisa dilakukan.

Upaya yang sudah dilakukan mulai dari vaksin obat vitamin pun sudah dilakukan dan terbukti belum bisa menuntaskan pagebluk ini, solusinya adalah doa.

"Jika memang raga sudah tak kuat menghadapi, kita butuh bantuan jiwa," ujar mbah mijan.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: youtube mbah mijan

Tags

Terkini

Terpopuler