Penelitian Ungkap Vaksin Biontech Pfizer 10 Kali Lipat Memberikan Anti Bodi Daripada Sinovac, ini Penjelasanya

- 19 Juli 2021, 06:49 WIB
Ilustrasu Vaksin Pfizer
Ilustrasu Vaksin Pfizer /Hakan German/

LINGKAR KEDIRI - Studi baru di Hong Kong menunjukkan bahwa mereka yang menerima vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech memiliki jumlah antibodi 10 kali lebih banyak daripada mereka yang divaksin Sinovac.

Penelitian Universitas Hong Kong (HKU), berdasarkan penelitian terhadap 1.442 petugas kesehatan, diterbitkan di Lancet Microbe pada Kamis lalu.

Para peneliti mengatakan antibodi bukan satu-satunya ukuran keberhasilan vaksin dalam memerangi penyakit tertentu.

Baca Juga: Sapi dan Kambing Kurban Dapat Terjangkit dan Menularkan Virus COVID-19? Berikut Penjelasannya

Tetapi mereka memperingatkan bahwa "perbedaan konsentrasi antibodi penetralisir yang diidentifikasi dalam penelitian kami dapat diterjemahkan menjadi perbedaan substansial dalam efektivitas vaksin."

Mereka yang menerima Sinovac memiliki tingkat antibodi yang lebih rendah.

Penelitian ini menambah semakin banyak bukti bahwa vaksin yang menggunakan teknologi mRNA perintis – seperti Pfizer-BioNTech dan Moderna – menawarkan perlindungan yang lebih baik terhadap virus corona.

Ahli epidemiologi Ben Cowling, salah satu penulis laporan tersebut, mengatakan orang harus tetap mendapatkan vaksinasi dengan Sinovac jika tidak ada pilihan lain karena beberapa perlindungan selalu lebih baik daripada tidak sama sekali.

"Jangan biarkan yang sempurna menjadi musuh dari yang baik," katanya

"Jelas lebih baik pergi dan divaksinasi dengan vaksin yang tidak aktif daripada menunggu dan tidak divaksinasi," tambahnya.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah