Perselingkuhan dan KDRT Semakin Merajalela, Ternyata Beberapa Hal Ini Penting Dipersiapkan Sebelum Menikah

11 Oktober 2022, 12:36 WIB
Ilustrasi selingkuh. ada beberapa hal yang dapat mencegah terjadinya perselingkuhan dan KDRT /Freepik/stefamerpik/

 

LINGKAR KEDIRI – Akhir-akhir ini ramai perilah berita perselingkuhan hingga terjadinya KDRT dalam rumah tangga yang sudah dibangun.

Bahkan, banyaknya berita tentang perselingkuhan dan kasus KDRT dalam rumah tangga membuat banyak korbannya mengalami trauma.

Tak hanya itu saja, bahkan mereka yang belum berumahtangga mulai berpikir ulang lagi untuk melakukan pernikahan dengan pasangannya.

Baca Juga: Anti Terjadi KDRT, Psikolog Tegaskan Hal Ini Perlu Dipersiapkan Sedini Mungkin Sebelum Melakukan Pernikahan

Meski demikian, hal-hal buruk semacam KDRT dan perselingkuhan tidak akan terjadi jika calon suami dan istri telah mempersiapkan beberapa hal ini sebelum memutuskan menikah.

Melansir dari ANTARA, Psikolog klinis Annisa Prasetyo Ningrum dari Universitas Indonesia (UI) mengatakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada umumnya tidak terjadi secara tiba-tiba.

Disebutkan bahwa KDRT terjadi karena dipicu oleh sesuatu masalah yang muncul dalam rumah tangga mereka.

Dengan begitu, maka sangat penting bagi calon pasangan suami istri untuk mengidentifikasi situasi atau hal yang berpotensi menjadi sumber konflik dalam rumah tangga, mulai dari kondisi keluarga, karakter, perbedaan sudut pandang hingga masalah finansial.

Baca Juga: Hard Gumay Ramal Artis Pria Berinisial R Tak Hanya Perselingkuhan Video Asusila Akan Terbongkar

"Identifikasi situasi yang berpotensi jadi sumber konflik agar bisa menentukan langkah preventif dan hal-hal yang berpotensi konflik tersebut tidak sampai berujung kekerasan," kata anggota Ikatan Psikologi Klinis Jawa Barat itu kepada ANTARA, Selasa.

Konseling pranikah dapat dilakukan oleh calon mempelai agar bisa mendapat arahan profesional dalam menentukan langkah preventif.

Tak hanya itu saja, membekali diri dengan literasi mengenai Undang-undang yang mengatur tentang KDRT juga sangat penting.

Sebab, hal itu bertujuan suapaya masing-masing pihak lebih sadar dengan konsekuensi kekerasan di mata hukum.

"Hal ini diharapkan dapat memotivasi calon pasutri untuk berupaya agar tidak sampai menjadi pelaku atau korban KDRT," kata Annisa.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Terungkap Kegiatan Yosef Sehari Sebelum Pembunuhan Tuti dan Amel Terjadi, Ternyata Sempet…

Selain Annisa Prasetyo Ningrum, psikolog klinis Anggiastri Hanantyasari Utami juga turut mengatakan bahwa mengenali karakter pasangan sebelum menikah penting untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di masa depan.

"Penting bagi calon pengantin mengetahui secara umum bagaimana hubungan pasangan dengan keluarganya dan bagaimana mereka berinteraksi dalam keluarga," kata Anggiastri.

Lanjutnya, mengetahui cara interaksi pasangan dengan keluarga berhubungan dengan bagaimana seseorang belajar mengenai cara mereka menyelesaikan masalah, apakah dengan cara yang baik atau melibatkan agresivitas baik verbal maupun fisik.

Anggiastri juga menambahkan calon pasangan suami istri perlu untuk berdiskusi mengenai hal-hal yang berpotensi memunculkan masalah dalam rumah tangga dan bagaimana mereka akan mengatasinya di kemudian hari.

"Seperti masalah finansial, keromantisan dalam rumah tangga, pengasuhan, dan lain-lain," kata Anggiastri.***

Editor: Donna Lia Suhervina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler