Setuju Pilkada Diundur, Dr. Tirta: Tapi Karena Covid-19, Bukan Soal Unsur Politik

26 September 2020, 10:11 WIB
DOKTER Tirta ikut beri komentar soal pilkada dan covid-19 //Pikiran Rakyat/Instagram @dr.tirta

LINGKAR KEDIRI- Dr. Tirta angkat bicara soal penanganan Covid-19 yang menurutnya tidak ada keseriusan.

Ia juga menyinggung perihal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang tak diundur meski Indonesia belum bebas Covid-19.

Ia bahkan menuding politisi menunggangi pandemi Covid-19. Dokter Tirta menyebut wabah mematikan ini telah dimanfaatkan menjadi panggung kampanye.

Baca Juga: Jadi Lebih Mudah, Ternyata Penerima BLT UMKM Bakal Dapat Pemberitahuan Lewat SMS

Dr.Tirta sendiri mengaku mendukung pengunduran jadwal Pilkada serentak dengan alasan ancaman penularan virus corona.

"Saya setuju Pilkada diundur, tapi karena Covid-19 bukan karena politik!" tegas Dokter Tirta Mandira Hudhi.

"Ini tidak ada orasi politik di sini untuk soal pilkada diundur, jadi bedakan!" imbuh dr. Tirta menegaskan niatnya kepada netizen.

Suasana seperti ini yang menyebabkan carut marut penangan Covid-19.

"Kenapa hanya mementingkan politiknya masing-masing dan golongan masing-masing?" tanyanya.

Baca Juga: Simak Syarat dan Cara Lengkap Daftarkan UMKM Agar Dapat BLT 2,4 Juta Per Bulan

Seperti diungkapkan Pikiran-rakyat.com dalam judul Singgung Pilkada 2020 yang Tak Diundur, dr. Tirta: Covid-19 Panggung Kampanye Gratis Buat Pejabat!, hal ini, kata Tirta, terbukti dengan kacaunya penanganan pandemi di Surabaya, Jakarta, Bali, dan lain-lain.

Bukan cuma itu saja, persoalan mundur tidak mundurnya Pilkada serentak 2020 sudah barang tentu bermotif politik.

Menurut Tirta, politisi yang tidak mendukung diundurnya Pilkada 2020 sebab ingin petahana segera diganti.

Sedangkan, pejabat petahana dan politisi pendukungnya mendukung pengunduran karena mendapat kesempatan lebih berkampanye.

Kampanye yang dilakukan petahana bisa dengan menaikkan citra dalam penanganan Covid-19.

Inilah yang dimaksud dr. Tirta sebagai 'kampanye gratis' di tengah pandemi Covid-19.***

Editor: Ajeng Eka Illahianty

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler