Pemerintah Siap Pulihkan Industri Perfilman dan Kampanye Nonton Film di Bioskop

- 21 Maret 2021, 20:51 WIB
ilustrasi Bioskop
ilustrasi Bioskop /PIXABAY/Derks24

LINGKAR KEDIRI – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, didampingi oleh Menteri Perindustrian, menerima audiensi dari para insan perfilman di Loka Kretagama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Jumat 19 Maret 2021

“Bapak Presiden secara langsung telah memberi arahan kepada saya, khusus untuk industri perfilman, pekerja film dan pekerja budaya. Maka dari itu kehadiran ini sangat penting. Saya juga sudah menerima usulan-usulan yang telah disampaikan teman-teman kepada Bapak Presiden,” ujar Menko Airlangga.

Dilansir Lingkar-Kediri.com dari laman resmi ekon.go.id, para insan perfilman yang hadir menyampaikan bahwa 90% pemasukan industri perfilman berasal dari bioskop yang merupakan hilir dari industri ini.

Baca Juga: Hidupkan Industri Perfilman Tanah Air, GeNose C19 Direncanakan Segera Hadir di Bioskop

Mereka menerangkan bahwa pemutaran film melalui digital platform atau streaming belum bisa memenuhi kebutuhan produksi film.

Ramainya bioskop memiliki efek sampai ke pekerja film sehingga kampanye menonton film di bioskop perlu digaungkan.

Selain itu, mereka pun menyampaikan usulan stimulus pengalokasian dana pemulihan ekonomi nasional demi mendukung industri perfilman Indonesia.

Baca Juga: 12 Jenis Makanan Untuk Diet, Nomer 7 Sering Jadi Makanan Favorit di Bioskop

“Saya telah membaca usulan-usulan yang disampaikan terkait alokasi dana pemulihan ekonomi nasional untuk sektor perfilman. Dari audiensi ini saya berharap bisa mendapatkan data-data yang konkret dan akuntabel sehingga bisa mendukung Pemerintah dalam mengambil keputusan, khususnya kebijakan mendukung pemulihan di sektor perfilman,” ujar Menko Airlangga.

Perwakilan tersebut menyampaikan bahwa pada tahun 2016, terdapat 2.418 jumlah usaha yang bergerak di sub-sektor film, animasi dan video, dengan jumlah tenaga kerja pada tahun 2019 diproyeksikan lebih dari 50.000 orang. 

Dalam kesempatan kali ini perwakilan dari perfilman menyampaikan bahwa sejak industri film diangkat dari Daftar Negatif Investasi (DNI) di tahun 2016, industri film Indonesia mengalami peningkatan 20% dari segi investasi.

Baca Juga: Yuk Nonton! Film 'Generasi 90an: Melankolia' Tayang di Bioskop Mulai Hari Ini, 24 Desember 2020

Pada akhirnya industri film tanah air mampu tumbuh dan masuk dalam 10 industri film terbesar di dunia.

Hal ini merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah industri perfilman Indonesia. Mereka mengharapkan pencapaian ini tidak hanya menjadi kenangan.

Airlangga menjelaskan bahwa bioskop sudah dapat dibuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, tetapi antusiasme masyarakat untuk kembali menonton di bioskop memang belum pulih seperti dulu.

Baca Juga: Yuk Nonton! Film 'Generasi 90an: Melankolia' Tayang di Bioskop Mulai Hari Ini, 24 Desember 2020

“Pemerintah pasti mendukung penuh upaya kampanye nonton di bioskop yang aman, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Saya berharap bioskop-bioskop bisa lebih gencar lagi menggaungkan bahwa nonton di bioskop akan tetap aman dengan memperhatikan protokol kesehatan. Kalau stigma itu bisa sampai ke publik, mereka akan kembali berani nonton di bioskop. Penuhi persyaratan itu, nanti akan kita dorong,” pungkasnya.

Menutup audiensi kali ini, para insan perfilman yang hadir sepakat untuk membuat lebih rinci lagi terkait ide-ide yang telah disampaikan.

Rincian tersebut akan disusun oleh working group yang ada dan tentunya juga didukung oleh riset-riset sebagaimana yang diminta oleh Pemerintah.

Baca Juga: Setelah Tertunda, Film 'Wonder Woman 1984' Resmi Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 16 Desember 2020

Audiensi kali ini dihadiri oleh Triawan Munaf, Mira Lesmana, Dian Sastro, Wicky Olindo, Joko Anwar, Dewinta Hutagaol, Sunil Samtani, Chand Parwez dan Angga Dwimas Sasongko. Juga beberapa asosiasi yang terkait dengan industri perfilman yang hadir secara daring (online). Mereka semua mewakili stakeholder dalam industri perfilman.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: Ekon.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah