LINGKAR KEDIRI – Ahli virus Institut Teknologi Bandung, Dr. rer. nat. apt. Aluicia Anita Artarini menjelaskan, vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca tidak mengandung tripsin (enzim) hewani, melainkan tripsin enzim yang menyerupai jamur.
Dilansir dari Lingkar-Kediri.com dari Antara, telah ramai diperbincangkan terkait vaksin AstraZeneca yang disebut mengandung tripsin babi, namun hal tersebut tidaklah benar dan dibantah oleh Anita.
"AstraZeneca tidak menggunakan tripsin hewan pada proses produksinya dan di akhir, tripsin itu tidak ada," ujar Anita.
Baca Juga: Densus 88 Temukan 5 bom Aktif saat Penggeledahan Tersangka Teroris
Anita menjelaskan, vaksin AstraZeneca menggunakan tripsin enzim yang berasal dari jamur dan dibuat khusus untuk vaksin Covid-19. Hal ini tertuang dalam dokumen AstraZeneca dan tim Oxford yang melakukan uji klinis.
Tripsin tersebut juga tidak dimasukkan ke dalam formula vaksin, melainkan hanya digunakan sebagai pemotong sel mamalia yang dibeli AstraZeneca dari supplier Bank Sel.
"Itu adalah enzim yang mirip dengan aktivitas tripsin dan dari jamur yang dibuat dengan cara rekombinan," ujar Anita.
AstraZeneca dan Oxford membeli sel HEK 923 dari supplier yang bernama Thermo Fisher sebagai salah satu bahan pembuatan vaksin.