Kisah Nyata Curahan Hati Nery, Anak Korban KRI Nanggala 402: Wanita Kuat Didikan Seorang Prajurit!

- 30 April 2021, 14:20 WIB
 Beredar kisah pilu nery anak dari awak KRI Nanggala 402.*
Beredar kisah pilu nery anak dari awak KRI Nanggala 402.* /Instagram

Kuhampiri saat berbuka puasa, kupastikan ibu baik-baik saja.

Ingin rasanya berteriak, namun sesuai pesan ayah, aku tidak boleh, aku harus menjalankan tugas ayah.

Dan saat pimpinan tertinggi menyatakan “On enternal patrol”

Adikku menjerit, histeris, aku bingung, aku kwatir, harus bagaimana, ibuku namun saat mau kubuka pitu kamar, ibu keluar dan meminta kami duduk tenang.

Baca Juga: Nekat Mudik! Denny Darko Ramal Akan Ada Kabar Duka: Rekor Kematian Tinggi

“Dulu saat ayah mau meminang bunda, ayah ragu, karena dia tahu tugasnya yang akan membuat beliau akan sering meninggalkan bunda, namun kami saling cinta, suatu saat ayah bilang ‘jadi tentara adalah takdirku, dan mencintaimu juga takdirku, tapi jika kamu tak sanggup akan takdirku, baiklah akan ku ikhlaskan, maaf saya lebih memilih menjadi tentara daripada menjadi pasangan yang tidak siap menjadi istri tentara’
Lalu bunda jawab ‘menjadi tentara adalah takdirmu mas, dan menjadi istri tentara adalah takdirku, aku siap’
Benar saja, ayah pernah bertugas hitungan bulan sampai setahun lebih, bunda mengambil alih tugas ayah, benerin genteng, menambal rumah, bahkan hanya adik galang yang lahir ditungguin ayah, tidak untuk anak pertama dan kedua bunda, bunda urus anak sendiri, bunda lakukan semua hal saat ayah bertugas, namun bunda jadi ratu saat ayah di rumah, itulah ayah kalian yang tegas dan garang di medan laga, namun sangat lembut dirumah, coba ingat pernahkah sekalipun ayah membentak kalian? Kalian masih ingatkan saat ayah marah sekali, hanya sorot matanya yang tajam, gerahamnya mengeras, lalu pergi meninggalkan kalian, ayah masuk kamar, dan diam.
Saat amarah sudah reda ayah keluar mencoba senyum dan berbicara. Itulah ayah.”

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan 30 April 2021, Leo Tingkatkan Imunmu , Virgo Cobalah Nikmati Waktu Santaimu

Air mata ini telah menganak sungai saat bunda berbicara dari hati dan dengan hati-hati. Kami diam, walau terisak. Kemudian bunda melanjutkan petuahnya.

“sekarang ayah sedang bertugas, menjaga samudra negeri ini, walau tak akan pulang, jangan bersedih, ini takdir, ikhlaskan, layaknya kita melepas ayah bertugas seperti biasanya, namun kali ini tugas ayah lebih berat, butuh dukungan dan doa kita untuk tugas ayah, pastikan kita semua mengingat dan menjalankan tugas-tugas yang diberikan ayah”

Teringat semua tugas yang ayah berikan kepada kami, baik yang di dengar semua atau diberikan satu per satu.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah