LINGKAR KEDIRI – Kisah Sabdo Palon Nayagenggong Tiwikromo banyak dibicarakan orang tepat sesaat setelah gunung merapi beraktifitas erupsi lima kali dalam jangka waktu tiga hari.
Muncul narasi Sabdo Palon akan menagih janji. Diketahui penasehat Prabu Brawijaya V ini muksa di Gunung Lawu.
Sabdo Palon dalam janjinya akan datang mengembalikan kejayaan yang dulu pernah di raihnya bersama Kerajaan Majapahit, tepat dimana ilmu budi yang utama sebagai pedoman hidup masyarakat jawa.
Baca Juga: CEK FAKTA: Menhan Prabowo Diusir Karena Terlibat Kasus Korupsi, Begini Faktanya
Sabdo Palon dan Nayagenggong adalah dua pujangga Kerajaan Majapahit yang menguasai ilmu kanuragan yang bersumber dari kitab pujasastra.
Mereka merupakan penasihat utama Prabu Brawijaya V yang sakti mandraguna.
Kesaktian Sabdo Palon dan Nayagenggong berkat ilmu laku dan jangka jangkah jangkane zaman.
Tiap malam sesepuh Kerajaan MAjapahit ini selalu cegah dhahar lawan guling (berpuasa dan tidak tidur).
Pada bulan Suro bersama dengan cantrik-cantriknya menjalankan tapa brata di puncak Gunung Lawu.
Menjelang bulan Ruwah mereka juga melakuakan laku tapa kungkum di Kali Ketonggo. Begitu ritual Kejawen yang dilakukan oleh Sabdo Palon dan Nayagenggong.