LINGKAR KEDIRI - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kini ramai diperbincangkan terkait dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Dikabarkan nama Ganjar Pranowo telah masuk kedalam ramalan Jayabaya dalam Kitab Noto Nogoro.
“Munculnya nama Ganjar Pranowo dalam pantauan radar lembaga survei, merupakan proses alamia dari hukum sebab-akibat. Dengan demikian bukan kemauan Ganjar Pranowo yang menjadi permulaan cerita,” tutur pengamat sosial politik, KH Amsori.
Baca Juga: Al-Quran Ungkap Kesombongan Bangsa Yahudi, Kuasai Politik Ekonomi Hingga Militer
Langkah selanjutnya dilakan oleh lembaga survei terpercaya untuk mencari alasan rasional dari siklus kepemimpinan yang terdapat dalam kitab tersebut.
Lembaga survei terus melakukan pemantauan untuk mengetahui aspirasi masyarakat secara obyektif.
Selain itu, Ganjar Pranowo juga memiliki tren popularitas dan elektabilitas yang baik. Hal tersebut adalah suatu tanda aspirasi masyarakat menuju keadaan ideal mereka.
Amsori menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia memiliki tiga golongan besar, yakni golongan nasionalis, agama, selebihnya dan lain-lain.
Dalam memilih seorang pemimpin terdapat beberapa aturan yang telah tercatat dalam konstitusi.
Pemimpin tidak hanya memenuhi syarat umum dan kriteria umum, namun juga syarat khusus sebagai penyeimbang.