Suasana masih hening, tidak ada percakapan diantara mereka bertiga. Anehnya, perasaan pemuda itu menjadi sedikit tenang setelah melihat pria tua berjanggut putih tersebut.
Lalu kedua sosok pria besar misterius tersebut lalu dengan isyarat tangannya mengajak pemuda itu agar berjalan mengikutinya.
Bagai kerbau di cocok hidung, pemuda itu spontan mengikuti saja langkah kedua pria yang ada di samping kiri dan kanannya tersebut.
Setelah berjalan beberapa saat, sampailah ketiganya di sebuah jalan yang bercabang. Ketiganya lalu berhenti sesaat.
Pria yang bertubuh tegap yang berpakaian serba hitam mengajak pemuda itu untuk berbelok ke arah kiri.
Pemuda itu tidak bisa menolak kecuali hanya menurut saja dan mengikutinya beberapa saat kemudian udara terasa semakin panas.
Tiba-tiba kabut tipis yang ada di depan mereka terbuka lebar dan terlihatlah pemandangan tragis yang sangat memilukan dan belum pernah dilihat pemuda itu sebelumnya.
Bara api yang sangat besar menyala dimana-mana. Dalam kobaran api itu terlihat banyak orang yang sedang disiksa dengan berbagai adegan yang menyayat hati.
Ada orang yang sedang disiram timah panas yang mendidih, ada juga pria yang dipotong kemaluannya.
Ada wanita yang duburnya ditusuk besi panas, seperti orang yang sedang di sate. Suara teriakan minta tolong, tangisan, rintihan bercampur menjadi satu.