Puasa weton terkait dengan kekuatan dan kegaiban sukma manusia atau roh pancer dan sedulur papat.
Biasanya puasa dilakukan untuk menjaga kedekatan hubungan pancer atau orangnya dengan roh sedulur papatnya.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Dapat Penghargaan dari Menko Perekonomian, Begini Harapan Airlangga Hartanto
Selain itu, puasa weton diyakini agar kuat sukmanya, selalu peka rasa dan batin, peka firasat, peka bisikan gaib.
Selain itu bisa untuk mendapatkan restu pengayom dari para leluhur, dan supaya hidupnya berkah atau lancar segala urusan dan usahanya.
Puasa weton terkait dengan kegaiban yang berasal dari sukma manusia sendiri, atau kegaiban kesatuan roh pancer dan sedulur papat.
Puasa weton tidak berhubungan dengan kegaiban roh-roh lain, apalagi roh-roh jahat di luar sana.
Puasa weton kelahiran tidak bisa disamakan, dibandingkan, atau ditukar dengan bentuk puasa lain, karena sifat dan kegaibannya tentu berbeda.
Baca Juga: Kritikan Pedas, Sembilan Wanita Menari Vulgar pada Anniversary Universitas Terbaik di Asia
Tujuan akhir dari pelaku puasa weton adalah untuk mencari keridhoan sang Ilahi, supaya segala hajatnya terkabul, dan urusan di dunia maupun akhirat lancar dan sukses.