Hal itu disampaikan Menkes Endang, ketika membuka Rakernas Gerakan Nasional Peternak Sehat Ternak Sehat (PSTS) yang diselenggarakan Himpunan Masyarakat Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli).
Baca Juga: Dibalik Keganasan Israel Terhadap Palestina, Negara Zionis Itu Tak Sungkan Memohon Kepada Indonesia
Di luar negeri, virus nipah bahkan sudah terpantau mewabah sejak 2001-2011, seperti misalnya di Bangladesh.
Dari jurnal organisasi kesehatan dunia (WHO) berjudul “Nipah virus outbreaks in Bangladesh: a deadly infectious disease”, dalam dekade itu, sebanyak 196 kasus virus nipah ditemukan di Bangladesh.
Terdapat persentase 77% dari 150 kasusnya disebutkan berakibat kematian.
Adapun tanda dan Gejala Virus Nipah
Infeksi virus Nipah (NiV) dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat, antara lain pembengkakan otak (ensefalitis) dan berpotensi kematian.
Gejala, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), biasanya muncul dalam 4-14 hari setelah terpapar virus.
Penyakit ini awalnya muncul dalam bentuk demam dan sakit kepala selama 3-14 hari, dan sering kali termasuk tanda-tanda penyakit pernapasan, seperti batuk, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas.