LINGKAR KEDIRI - Dunia parenting dulu dan sekarang memang sangatlah berbeda, namun bukan berarti ilmu pareting yang dahulu tidak bisa digunakan.
Seperti ilmu lainnya, ilmu parenting juga mengalami perubahan-perubahannya.
Mari kita ambil contoh tentang tangisan anak. Orang tua zaman dulu akan mendiamkan anak ketika menangis dengan secepat mungkin
Baca Juga: Hentikan Aktivitas Selama 3 Menit pada 17 Agustus Pukul 10.17 WIB
Mereka merasa kasihan bila anak menangis, padahal menurut ilmu yang sekarang berkembang tidak boleh asal mendiamkan anak menangis.
Terlebih jika sang anak tantrum atau ingin meminta sesuatu, kita sebagai orang tua dilarang langsung memberikannya.
Namun berbeda kasih ketika tangisan sang anak karena ia mengalami kesakitan seperti akibat jatuh atau tergores sesuatu.
Mari kita simak bagaimana menangani anak yang menangis ketika terjatuh.
Baca Juga: Jokowi Pidato Kenakan Pakaian Adat Baduy, Netizen: Cocok Banget, Tinggal Jual Madu di Perempatan
Pertama, lihat apakah ada luka yang disebabkan terjatuh. Kalau ada luka segera bersihkan dan beri obat.
Lalu tanya apakah dia baik-baik saja, jangan langsung mengatakan “ah..kamu gak papa” atau mengatakan “kodoknya nakal,” padahal si anak tersandung batu.
Baca Juga: 7 Bahaya Asap Rokok pada Anak dan Bayi dan 7 Cara Mencegah Anak Menjadi Perokok Aktif
Kedua, hindari mengucapkan hal seperti ini.
“Gak usah nangis”
“Bangun!”
“Ah..Cuma lecet”
“Dibilangin juga apa, jatuh kan,”
Ketiga, coba ucapkan kalimat seperti ini, supaya sang anak tidak merasa diacuhkan.
“Apa kamu baik-baik saja?”
“Apa ada yang luka?”
“Bangun pelan-pelan, ibu/ayah bantu,”
“Lain kali lebih hati-hati ya,”
Dengan perhatian yang benar, maka si anak juga akan merasa bahwa dirinya diperhatikan, sehingga tumbuh kembangnya oun bisa optimal.***