Hukum Percaya Kepada Ramalan Menurut Islam, Inilah Jenis Ramalan yang Perlu Diketahui

- 6 September 2021, 18:24 WIB
Ilustrasi Ramalan
Ilustrasi Ramalan /Pixabay/ Komahouse./

LINGKAR KEDIRI - Pada zaman modern seperti sekarang ini. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih banyak yang percaya dengan ramalan.

Jenis ramalan pun bermacam-macam mulai dari ramalan asmara, ramalan jodoh, ramalan karir, keuangan, hingga ramalan zodiak.

Dalam agama Islam, ramalan bisa mendekatkan kita pada kesyirikan. Umat Islam juga harus mengetahui ramalan yang seperti apa yang harus dihindari.

Baca Juga: Perjalanan Hidup Dajjal, Umat Islam Harus Waspada dengan Kemunculannya

Ramalan merupakan sesuatu yang belum terbukti kebenarannya, tidak ada satu orang pun yang mengetahui apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Allah telah berfirman dalam Al-Quran "Katakanlah (hai Muhammad) tidak ada seorang pun yang ada di langit dan di bumi mengetahui perkara gaib kecuali Allah saja" (QS : An-Naml: 65).

Supaya kita tidak terjerumus pada kesyirikan. Maka sebagai umat Islam, Kita harus menghindari sesuatu yang menyesatkan.

Ramalan sendiri bersifat prediksi atau perkiraan terhadap sesuatu yang akan datang. Secara umum, ramalah terdiri dari dua jenis. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis ramalan.

Baca Juga: Aktor Rezky Aditya Dilaporkan Ke Polisi, Diduga Telantarkan Anak

Dikutip oleh Lingkar Kediri dari Bekasi.pikiran-rakyat.com pada Senin 6 September 2021.

Ramalan Ilmiah

Ramalan ilmiah adalah ramalan yang berasal dari perkiraan yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan menggunakan metode ilmiah. Ramalan ilmiah masih diperbolehkan dan tidak diharamkan selagi memiliki manfaat dan kemasalahatan bagi umat.

Dalam Firman-Nya, Allah SWT memberikan perintah untuk mengikuti pengetahuan dan bukan hawa nafsu, "Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun" (QS Ar-Rum :29).

Contoh Ramalan yang berbasis data ilmiah, dan menggunakan penelitian dengan metode ilmu pengetahuan:

Prediksi turunnya hujan
Prediksi turunnya bencana, Prediksi Cuaca
Prediksi kelahiran bayi.
Prediksi akibat sebuah penyakit.
Prediksi kondisi kesehatan..
Prediksi karakteristik suatu benda atau alam.

Baca Juga: Aktor Rezky Aditya Dilaporkan Ke Polisi, Diduga Telantarkan Anak
Prediksi-prediksi ini bersifat ilmiah dan menggunakan ilmu pengetahuan yang mempunyai dasar.

Biasanya prediksi seperti ini dikeluarkan oleh lembaga resmi negara seperti BMKG, LAPAN atau seorang profesional yang memiliki ilmu pengetahuan dibidangnya seperti Dokter, pakar Geologi, dan lain sebagainya.

Walaupun bersifat ilmiah dan memiliki dasar pengetahuan, ramalan ini pun juga bisa saja salah.

Hal ini disebabkan adanya kelemahan manusia, kurang teliti, kurangnya variabel yang diperkirakan, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Tips Menghilangkan Kantung Mata Hitam Secara Alami, Mudah Banget

Untuk itu, penempatan ramalan ini hanya bersifat prediksi, perkiraan, reference, dan bukan sebagai sesuatu yang mutlak harus dipercaya.

Contohnya adalah perkiraan dokter terhadap kelahiran bayi atau penyakit seseorang, hal tersebut bisa saja benar dan bisa saja salah karena berubah-rubahnya kondisi dan variabel. Dan hal tersebutlah titik kelemahannya manusia.

Ramalan Berasal dari Jin atau Tanpa Dasar

Ramalan yang berasal dari ilmu hitam, jin,dukun atau orang pintar (six sense), adalah hal yang dilarang dan diharamkan oleh Islam.

Hal tersebutlah yang menjauhkan kita dengan Allah SWT dan mendekatkan kita  pada kesyirikan, karena telah menggantungkan informasi yang tidak jelas kepada jin atau setan.

Hal ini disampaikan dalam Al-Quran dalam QS Jin : 8-10, "Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui rahasia langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan lontaran api. Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan berita-beritanya.

Baca Juga: 6 Film Indonesia Tentang Pendakian Gunung Yang Wajib Kamu Tonton Nih

Tetapi sekarang barang siapa yang mencoba mendengar-dengarkan seperti itu tentu akan menjumpai lontaran api yang mengintai untuk membakarnya. Dan sungguh dengan adanya penjagaan tersebut kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang di bumi ataukah Rabb mereka menghendaki kebaikan bagi mereka."

Tentunya ikhtiar kita lebih kuat dan lebih besar ketika kita menjauhkan diri dari ramalan. Hal ini dikarenakan kita fokus pada usaha bukan pada ramalan yang tidak ada dasar ilmu pengetahuan.

Tentu saja keberhasilan kita berdasarkan kepada ikhtiar yang kuat dan ketawakalan kepada Allah SWT.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul "Hukum Mempercayai Ramalan Menurut Islam Serta Jenis Ramalan yang Harus Diketahui".***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: PR Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x