Penuh keyakinan bahwa dengan penangkapan atau pembunuhan salah satu anggota Taliban tersebut dapat mengubah gelombang perang yang sulit demi Amerika Serikat, Navy SEAL meluncurkan Operasi Red Wings.
Tujuannya sederhana, kirim tim tentara terpilih untuk mengintai desa dari pegunungan di sekitarnya, dan bergerak menuju target mereka saat waktunya tepat.
Di bawah kepemimpinan Letnan Michael Murphy, Marcus Luttrell, Matt Axelson, dan Danny Dietz mencapai pos pemeriksaan mereka, dan dengan cepat menyadari bahwa bukit lain di dekatnya akan memberikan tempat yang lebih baik.
Tak lama setelah tiba di lokasi baru itu dan mendapatkan pandangan positif pada target mereka, bagaimanapun para prajurit itu malah tertangkap basah oleh tiga penggembala yang berkeliaran, termasuk seorang anak laki-laki.
Baca Juga: Kontak Senjata TNI-Polri dengan KKB Kembali Terjadi di Kiwirok, MPR: Tumpas Sampai Akarnya
Pada akhirnya, pemungutan suara yang sengit tentang apa yang harus dilakukan dengan para gembala yang ditangkap membuat Lt. Murphy memutuskan bahwa tindakan terbaik adalah mematuhi aturan keterlibatan.
Aturan ini berarti bahwa para prajurit akan membatalkan misi, membebaskan para tawanan, dan mundur ke titik awal mulai mereka.
Namun, tak lama setelah para penggembala dibebaskan, keempat pasukan SEAL menemukan diri mereka dikelilingi oleh puluhan tentara Taliban.
Tidak bisa terelakan, mereka harus terlibat dalam baku tembak sengit yang , juga dengan bantuan beberapa penduduk desa yang benar-benar berani,
Baca Juga: Waspada! 7 Penyebab Sering Kesemutan pada Kaki dan Tangan, Tanda Diabetes