Network
LINGKAR KEDIRI - Sudah lebih dari dua bulan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, pihak kepolisian masih belum juga menemukan siapa tersangkanya.
Diketahui mengenai pernyataan Danu yang kontroversional hingga dilakukan dua hari pemeriksaan pada Kamis dan Jumat lalu, dihadiri oleh dua orang dari dua lembaga, yang pertama yaitu dr. Hastry selaku ahli bidang forensik, yang kedua dari Badan Intelejen Negara (BIN).
Dilansir Lingkar Kediri dari kanal YouTube Anjas di Thailand pada 31 Oktober 2021, diketahui BIN merupakan lembaga dibawah pimpinan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak setahun lalu.
"Lantas apa hubungannya kok bisa BIN sampai ikut campur, turun tangan langsung ke kasus subang ini. Apakah sebegitu gentingnya hingga urusan negara sampai berhubungan dengan hal ini?" kata Anjas.
Menurut keterangan dari Kuasa Hukum, Achmad Taufan Soedirjo, keduanya baik dr. Hastry maupun BIN tidak memberikan pernyataan apapun.
Meski begitu kemungkinan mereka sedang menganalisis secara khusus.
Akan tetapi jika sudah diklarifikasi oleh Kuasa Hukum Danu, berarti benar kedua orang penting tersebut hadir dalam pemeriksaan Danu beberapa hari lalu.
"Sebagai orang awam, kita tidak terlalu berpikiran aneh-aneh, karena dr. Hastry adalah salah satu ahli yang juga melakukan autopsi di pemeriksaan kedua jenazah," ujar Anjas.
