Pada tanggal 4 Juni 2018, komite sekolah memberi Kim Garam enam jam pendidikan khusus sesuai dengan undang-undang “Tindakan Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan di Sekolah” sementara korban menerima konseling psikologis.
Setelah korban keluar dengan ceritanya, dia mendapat ancaman dan ejekan dari netizen.
Korban mencoba bunuh diri dan putus sekolah.
Firma hukum mengatakan korban tidak menginginkan kompensasi apa pun dari Kim Garam atau agensinya tetapi hanya permintaan maaf dan koreksi atas pernyataan mereka.***