Cek Kesuburan Lahan, Bupati Kediri Mas Dhito Bangun Laboratorium Tanah

6 April 2022, 21:06 WIB
Cek Kesuburan Lahan, Bupati Kediri Mas Dhito Bangun Laboratorium Tanah /Dwiyan Setya Nugraha/Kominfo Kabupaten Kediri

LINGKAR KEDIRI- Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana membangun laboratorium tanah untuk mengukur kesuburan tanah di Kabupaten Kediri. Laboratorium yang dimiliki dapat mengukur unsur hara makro dan mikro dalam tanah secara detail dan jarang dimiliki kabupaten lain di Indonesia.

Menariknya, bagi petani di Kabupaten Kediri yang ingin mengetahui kesuburan lahannya dapat datang membawa sampel tanah untuk diuji, gratis. Hal itu, sebagai bentuk keseriusan Pemkab Kediri dibawah kepemimpinan Bupati Hanindhito Himawan Pramana untuk mendukung pertanian di Bumi Panjalu.

Baca Juga: Dapat Reward Dari Bupati Kediri Mas Dhito, Khuderi dan Huda Ajak Masyarakat Lestarikan Udeng Jayabhaya

Bupati Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito itu menyampaikan, 80 persen masyarakat di Kabupaten Kediri berprofesi sebagai petani. Dengan lahan pertanian yang ada, pihaknya telah memetakan kawasan argopolitan berdasarkan potensi yang dihasilkan.

"Kawasan argopolitan ini supaya petani tidak latah. Kalau disini nanam cabe terus cabenya panen jangan sampe sebelahnya terus ikutan. Ini bergantung pada peta kesuburan tanahnya," kata Mas Dhito.

Baca Juga: Perang Belum Berakhir, Meski Ancaman Sanksi Telah Dijatuhkan, Rusia Tetap Buat Strategi Baru

Hasil pemetaan itu, yakni kawasan pakan cupung (pare, kandangan, puncu, kepung) sebagai penghasil cabe. Lalu kawasan sego batam (semen, grogol, banyakan, tarokan, mojo) dengan komoditas utamanya mangga podang, termasuk kopi. Kemudian, palempari (pare, plemahan, papar, purwoasri) sebagai penghasil beras.

Untuk memetakan kesuburan tanah, harus dilakukan pengukuran unsur dalam tanah yang dibutuhkan tanaman melalui uji laboratorium. Dengan begitu dapat diprediksi tingkat produktivitas serta cara peningkatan kesuburan lahan dengan sistem pemupukan yang terukur.

"Maka tahun 2022 saya buat lab tanah, untuk mengecek peta kesuburan tanah satu kabupaten," kata Mas Dhito.

Baca Juga: Perang Belum Berakhir, Meski Ancaman Sanksi Telah Dijatuhkan, Rusia Tetap Buat Strategi Baru

Laboratorium tanah yang berlokasi di sebelah selatan gedung convention hall SLG atau bekas bangunan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri itu melayani analisis uji kandungan tanah. Parameter uji meliputi PH tanah, C-organik, nitrogen, fosfor, kalium total tanah, kalium dapat ditukar, kalsium, magnesium, natrium, dan kapasitas tukar kation.

Pelaksana tugas Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri Anang Widodo secara terpisah menambahkan, salah satu program prioritas Mas Dhito yakni Desa Inovasi Tani Organik atau DITO. Adanya program itu, harapannya semua harus bisa terukur.

"Jadi dengan adanya kelangkaan pupuk, harapan beliau (Mas Dhito) petani bisa spesifik dalam pemupukan, jadi efisiensi bisa terjadi," terangnya.

Baca Juga: AS dan Negara-negara Eropa Akan Jatuhkan Lebih Banyak Sanksi kepada Rusia, Ada Apa?

Supaya pemupukan bisa dilakukan secara spesifik harus ada alat ukur. Hal itulah pentingnya adanya laboratorium tanah tersebut. Sehingga unsur makro tanah seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, dan unsur mikro seperti kalsium, magnesium, natrium dan yang lain dapat diketahui secara detail.

"Hasilnya nanti berapa, standar yang dibutuhkan berapa nanti kita sampaikan rekomendasi ke petani, bahkan sampai ke pemupukannya yang dibutuhkan berapa kita sampaikan," bebernya.

Bagi petani di Kabupaten Kediri yang ingin mengujikan tanahnya, bisa datang ke laboratorium tanah membawa sampel tanah komposit minimal 1 kg untuk dianalisis. Menurut Anang, dalam satu hari bisa dilakukan uji enam sampel, sedang waktu tunggu seluruh parameter uji selama 10 hari.

Baca Juga: Dapat Reward Dari Bupati Kediri Mas Dhito, Khuderi dan Huda Ajak Masyarakat Lestarikan Udeng Jayabhaya

"Laboratorium tanah ini cukup detail dan jarang sekali kabupaten lain memiliki, karena unsur makro dan mikro disini bisa diketahui," ucapnya.

Dari petani yang datang mengujikan tanahnya untuk dianalisis akan diketahui koordinat lokasi. Selain dari petani yang mengujikan tanahnya itu, petugas juga aktif melakukan uji sampel tanah. Hasilnya, semua akan terkoneksi di dalam sistem yang dimiliki Dispertabun menjadi peta tanah Kabupaten Kediri.

Melalui peta tanah itu, dapat diketahui kondisi unsur makro dan mikro tanah saat uji sampel, termasuk progres kondisi tanah dari tahun ke tahun. Dengan begitu dapat diketahui manfaatnya, termasuk petani dalam melakukan pemupukan lahan akan lebih spesifik dan terukur.

Baca Juga: AS dan Negara-negara Eropa Akan Jatuhkan Lebih Banyak Sanksi kepada Rusia, Ada Apa?

"Ketika efisiensi bisa terjadi harapan kami kemandirian petani bisa tercapai dan tentunya kesejahteraan petani bisa meningkat. Itu yang diharapkan dari Mas Bup (Mas Dhito)," tuturnya.

Selain laboratorium tanah yang dimiliki tersebut, diakui, untuk di lapangan bila diperlukan standarisasi secara mendadak pihaknya juga memiliki alat uji elektroda digital. Alat itu digunakan untuk menguji secara makro baik unsur nitrogen, fosfor dan kalium.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 6 April 2022, Sosok Ini Sukses Bantu Nino Merebut Reyna dari Andin

"Kedepan kita akan buat lab terpadu di gedung ini juga, selain lab tanah yang sudah ada, ada lab pasca panen, lab agency hayati, dan lab kultur jaringan," tandasnya.

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler