LINGKAR KEDIRI – Di tengah musim yang tak menentu dan hujan yang kerap kali mengguyur di beberapa wilayah Indonesia.
Menjadikan tubuh kita rentan sekali terkena penyakit, baik itu pilek, batuk, dan demam, ditambah lagi dengan pandemi Covid-19 yang belum usai.
Kini yang harus diwaspadai mengenai penyakit adalah demam berdarah yang mulai muncul akibat musim penghujan salah satunya.
Baru-baru ini Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur, melaporkan kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) sejak Januari hingga Februari 2022 mencapai 49 kasus yang mayoritas menimpa anak usia 17 tahun ke bawah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dokter Fauzan Adima mengemukakan DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
"Ini sama dengan penyakit virus lainnya. Kalau penyakit virus itu sifatnya bisa sembuh sendiri. Kalau DBD bahayanya bisa terjadi pendarahan nanti kekurangan cairan sehingga harus diinfus. Kalau sudah sakit perbanyak minum elektrolit untuk menghindari kekurangan cairan," kata Fauzan di Kediri, Senin, dilansir LingkarKediri dari Antara.
Ia mengungkapkan ciri khas yang dapat ditemui pada kasus DBD yakni pasien akan mengalami demam tinggi serta terjadi pendarahan.