LINGKAR KEDIRI – Minyak goreng masih menjadi komoditas yang banyak dicari oleh masyarakat.
Lantaran, stok yang kadang tidak ada dan harga yang cukup tinggi, bisa menjadi masalah bagi masyarakat.
Hal ini juga yang dikhawatirkan oleh beberapa pedagang yang memang menjadi konsumen minyak goreng untuk menggerakkan industri mereka.
Baca Juga: Disinggung Wacana Penundaan Pemilu, Bupati Kediri Mas Dhito Pilih Fokus Bekerja
Demi menjawab keresahan banyak pedagang dan masyarakat mengenai distribusi minyak goreng, khususnya minyak goreng curah.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) meninjau pendistribusian minyak goreng curah untuk pedagang, Rabu lalu bertempat di Pasar Setonobetek.
Sasarannya sendiri adalah 100 orang pedagang pasar dari Pasar Setonobetek, Pasar Bandar dan Pasar Pahing. Namun pendistribusian dipusatkan di Pasar Setonobetek.
Kota Kediri diketahui hanya mendapatkan alokasi 6.000 kilogram minyak goreng. Setiap pedagang mendapatkan kuota bervariasi antara 30 – 75 kilogram.