LINGKAR KEDIRI- Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bersama Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto menerima aspirasi mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa, Rabu (13/4/2022) sore.
Dalam aksinya mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kediri menyuarakan enam tuntutan kepada pemerintah.
"Rabu 13 April jam 18.20 WIB saya telah menerima 6 tuntutan yang tadi sudah dibacakan dan kami nanti malam ini juga saya bersama dengan Pak Dodi dan Pak Kapolres akan langsung berembug untuk membuatkan surat termasuk nanti terkait tuntutan-tuntutan yang mungkin saya bisa langsung sampaikan kepada menteri terkait," kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito dihadapan para mahasiswa.
Baca Juga: 4 Weton Ini Dipercaya Akan Mengalami Peningkatan Ekonomi Dibulan Ramadhan, Apa Wetonmu Termasuk?
Tuntutan mahasiswa itu, _pertama_ menuntut pemerintah daerah menurunkan harga BBM yang menyengsarakan rakyat. _Kedua_, menuntut pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Kediri untuk menjamin ketersediaan pertalite ron 90 di seluruh wilayah Kabupaten Kediri.
_Ketiga_, menuntut pemerintah memperbaiki sistem tata niaga barang dan jasa, menstabilkan harga pasar dan menindak tegas oknum pasar yang merugikan masyarakat. _Empat_, menuntut pemerintah dengan meninjau kembali kenaikan PPN dengan mempertimbangkan kondisi masyarakat yang sedang pemulihan ekonomi.
_Lima_, menuntut pemerintah untuk mengkaji ulang undang-undang IKM, termasuk pasal-pasal yang bermasalah serta berdampak pada sektor hukum, sosial, ekologi, dan lain-lain. _Enam_, menolak penundaan pemilu dan mengevaluasi beberapa orang dari pemerintah yang mengedarkan wacana tiga periode.
Aksi unjuk rasa mahasiswa itu, semula digelar di Jalan Soekarno Hatta tepatnya di depan komplek Pemkab dan DPRD Kabupaten Kediri. Bupati yang akrab disapa Mas Dhito bersama Ketua DPRD dan Kapolres Kediri menemui para mahasiswa yang menyuarakan aksinya.