LINGKAR KEDIRI - Amalan menjelang Hari Raya Idul Adha sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw untuk umat muslim.
Amalan menuju Hari Raya Idul Adha ini digadang-gadang memiliki keutamaan yang luar biasa.
Bahkan Rasulullah Saw hingga menganjurkan umatnya untuk melaksanakan ibadah puasa 9 hari sebelum Hari Raya Idul Adha.
Dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya," HR. Abu Daud no. 2437.
Hadits itulah yang menjadi dasar keutamaan puasa Dzulhijjah yang dilaksanakan pada tanggal 1-7.
Baca Juga: Inilah Penilaian Pelatih Ten Hag Tentang Gelandang Belanda De Jong
Sementara itu, Puasa Tarwiah dan Arafah ini sangat dianjurkan dikerjakan bagi umat muslim yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji.
Puasa Tarwiyah dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada umat muslim untuk melaksanakan dua puasa ini.
Rasulullah SAW bersabda, "Puasa di hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah) akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa hari Arafah (9 Dzulhijah) akan mengampuni dosa dua tahun." (HR at-Tirmidzi).
Baca Juga: Tak Main-main Inilah Rencana Pelatih Tuchel dalam Mempertahankan Kejayaan Chelsea
Berikut niat Puasa Dzulhijjah lengkap arab, latin, dan artinya.
Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.
***