LINGKAR KEDIRI - Apakah angin rihul ahmar itu? Dan seberapa bahayakah bagi kehidupan manusia?
Lantas jika memang angin rihul ahmar berbahaya, bagaimanakah cara untuk menangkalnya?
Rihul ahmar atau yang disebut dengan angin merah ini sepatutnya membuta kita hendaknya berlindung kepada Allah.
Dilansir dari Amrullah Al Baasith Official, diriwayatkan dari Ashim bin Barkhoya kata beliau tatkala Nabiyulloh Sulaiman bin Daud Alaihissalam sedang duduk diatas kursi kebesarannya.
Dan disana dihadiri oleh para pembesar kerajaan serta dilayani oleh beberapa jin, manusia, semua binatang buas dan burung-burung.
Lalu beliau berkata kepada mereka, "Ya Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menundukkan untuku manusia jin burung-burung dan angin, Apakah masih ada makhluk lain yang tidak ditunjukkan oleh Allah subhanahuwata'ala kepadaku?".
Maka dijawab oleh Asyif bin Barkhoya wahai Nabi Allah semua yang telah ditundukkan kepada engkau tidak ada sebiji sawi pun sebanding dengan kerajaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini 4 September 2022, Diancam Sienna, Mama Rosa Berat Hati Katakan Ini pada Sal
Maka seketika itu tampak didepan Nabiyulloh Sulaiman Alaihissalam satu sosok bayangan yang tingginya empat puluh hasta dan besarnya pun empat puluh Hasta.
Makhluk tinggi itu menyalakan api sambil memukulkan api tersebut kesana-kemari dan tatkala Nabiyulloh Sulaiman Alaihissalam melihatnya, beliau dan para sahabatnya kaget.
Seketika kemudian kata Asif bin Barkhoya jangan gentar, ucapkanlah Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar aq samtu Alaika ayyuhan syakhsul.
Maka bayangan merah tersebut menjawabnya wahai Nabi Allah aku adalah angin merah dan penyakit parah.
Pekerjaanku adalah bila Allah subhanahuwata'ala hendak menyiksa seseorang di dunia dengan bentuk penyakit.
Maka aku akan menguasainya dan aku mempunyai beberapa pengikut yang akan selalu melayaniku atas perintah Allah subhanahu wa ta'ala.
Baca Juga: VfB Stuttgart vs Schalke 04 Bundesliga 3 September 2022, Prediksi Skor Akhir dan Susunan Pemain
Dia Allah subhanahuwata'ala menitipkan 400 penyakit pada dirimu dan di setiap penyakit ini telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala ciptakan penyakit turunannya beserta obat.
Dan Dia telah memberitahukan semuanya kepadaku, kemudian Nabiyulloh Sulaiman berkata demi Allah yang Maha Agung yang telah menciptakan dan menyempurnakan kejadiannya.
Aku bertanya kepadamu, "Ada berapa cabang dari sekian penyakit yang ada pada dirimu wahai Nabi Allah? penyakit-penyakit itu mempunyai banyak cabang, sedang ada padaku berjumlah 14 cabang diantaranya penyakit Bawazier penyakit lambung penyakit liver penyakit pening-pening, dan sebagainya".***