Memiliki sifat yang sama juga bukan hanya selera makan, atau hobi.
Namun juga tingkat keimanan, ketika seseorang bertemu dengan orang yang memiliki tingkat keimanan yang sama, bisa jadi itulah jodoh yang ditakdirkan Allah SWT.
2. Jodoh adalah Cerminan Diri
Jodoh juga termasuk salah satu ketetapan yang telah dituliskan di lauhul mahfudz.
Karena jodoh telah ditetapkan oleh Allah SWT, maka kita seharusnya percaya bahwa Allah SWT akan memberi yang terbaik.
Di dalam Islam jodoh adalah cerminan diri kita, sebagaimana Firman Allah SWT di dalam Al-Qur’an:
Baca Juga: Hadapi Banyak Konflik, Nathalie Holscher Beri Kabar Gembira Pada Suami, ini Penjelasan Sule
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).” (QS.An-Nur: 26).
Maksud jodoh adalah cerminan diri bukan hanya dari sifat dan keimanan, selayaknya cermin seorang pasangan juga akan menjadi seseorang yang mengingatkan agar kita tetap berada di jalan yang di ridhoi Allah Ilahi Rabbi.