Sebelumnya, As-Suhailiy juga pernah memprediksi datangnya hari kiamat dengan menghitung-hitung huruf muqatha’ah yang berada di awal-awal surat dalam Al-Qur’an.
Dari hasil perhitungannya tersebut, As-Suhailiy memprediksikan bahwa kiamat akan terjadi 703 tahun setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
Namun, prediksi As-Suhailiy tersebut meleset jauh dan kini kembali dengan cara yang sama Dr Baha’i memprediksi kapan terjadinya kiamat.
Tak hanya berdasar pada perhitungan huruf muqatha’ah, Dr Baha’I juga merujuk kepada inisial terpisah dalam fawatih al-suwar dengan nilai numeriknya.
Dari total nilai numerik tersebut didapatkan hasil bahwa hari kiamat akan terjadi pada tahun 1710 H/2280 M.
Menanggapi prediksi akan datangnya hari kiamat yang dilakukan oleh dua intelektual muslim ini, ada baiknya selaku umat Islam tidak percaya begitu saja. Karena yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat itu hanyalah Allah SWT.
Sebagaimana Allah SWT berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ