Network
LINGKAR KEDIRI – Zina adalah pergaulan yang dilakukan oleh seorang laki-laki dengan seorang perempuan, dosanya menjadi lebih besar bila pelaku zina masih merupakan sudaranya sendiri.
Dalam firman Allah, Allah tidak menjelaskan larangan secara langsung mengenai larangan berzina.
Akan tetapi Allah secara tegas memberikan larangan bagi hambanya untuk tidak mendekati zina.
Baca Juga: Perbedaan Mendasar Rematik dan Asam Urat, Jangan Sampai Salah Penanganan
Sebab ketika seseorang sudah mendekati zina, maka ia akan berpotensi besar melakukan perzinahan.
Begitu pula ketika orang menghindar dari perkara zina, maka ia tidak akan melakukan perzinahan.
Larangan tersebut tertulis dalam firman Allah Qur'an surat al-isra’:
“Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk,” (QS. Al-Isra’ ayat 32).
Baca Juga: Tips Menjaga Spiritualitas saat Berdagang Makanan pada Bulan Ramadhan, Pahala Tetap Didapat
Mengapa larangan mendekati zina lebih ditegaskan dibanding perkara zina itu sendiri, sebab ketika seseorang ingin melakukan zina ada proses yang akan dilalui.
Bagaimana proses zina tersebut bisa terjadi?
Ada setidaknya lima tahapan ketika seseorang akan berbuat zina, diantaranya yaitu.
Pertama, pada tahap ini anda akan saling bertukar pandang dengan lawan jenis hingga menimbulkan rasa suka.
Kedua, rasa suka yang timbul membuat anda menjadi saling senyum satu sama lain dan memutuskan untuk mengobrol.
Baca Juga: Ibadah Puasa Berjalan Lancar, Ini Tips Mencegah Lapar bagi Pekerja Keras, Bijak dalam Membagi Tugas
Ketiga, anda akan merasa nyaman dengan orang yang anda sukai kemudian membuat janji untuk saling bertemu.
Keempat, ketika anda sudah membuat janji untuk saling bertemu pasti langkah selanjutny adalah melakukan pertemuan dengan orang yang anda sukai.
Dan kelima, ketika anda bertemu ada potensi besar dimana hawa nafsu anda menjadi bergejolak sehingga membuat anda dan orang yang anda sukai melakukan perkara zina.
Pada umumnya orang akan sadar mereka berzina setelah mereka melakukan perkara yang dilarang tersebut.
Oleh sebab itu, mengapa mendekati zina lebih ditekankan untuk dihindari dibandingkan zina itu sendiri.
Berdasarkan penjelasan Syekh Ali Jaber dalam channel YouTube Muslim – saluran dakwah menyebutkan bahwasanya semua perkara yang menyebabkan dosa ketika hamba tersebut bertaubat secara bersungguh-sungguh ia akan mendapat ampunan dari Allah.
Akan tetapi, ada satu perkara yang tidak akan diampuni oleh Allah meski anda telah melakukan taubat untuk memohon ampun.
Perkara yang dimaksud adalah ketika anda secara terang-terangan dan dengan bangga menceritakan perzinahan yang anda lakukan kepada orang lain.
Hal ini karena ketika seseorang sudah secara terang-terangan membuka aib perzinahan yang mereka lakukan itu berarti sudah tidak ada rasa malu dalam dirinya, baik rasa malu kepada Allah yang menciptakannya maupun kepada manusia.***
