Mengenal Cimplung, Makanan Tradisional Purwokerto yang Manis dan Gurih Serta Proses Pembuatannya

23 Januari 2021, 18:06 WIB
Makanan tradisional Purwokerto Banyumas, Cimplung. /Instagram @ocha_chupid

LINGKAR KEDIRI – Cimplung merupakan salah satu kuliner tradisional dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas.

Kuliner ini memiliki cita rasa manis karena bercampur dengan gula murni yang berasal dari rebusan air nira bunga kelapa.

Air nira biasa menjadi bahan baku pembuatan gula kelapa atau gula jawa. Air nira ini didapat dari bunga kelapa yang belum mekar.

Baca Juga: Merasa Mual Saat Bangun Tidur? Begini Cara Sederhana Mengatasi Gejala Gerd

Baca Juga: Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Terkonfirmasi Positif Corona

Petani nira biasanya menampung air nira ke dalam ember di atas pohon kelapa sejak pagi hari kemudian kembali mengambilnya sore hari.

Tak hanya air nira, yang menjadi bahan utama membuat cimplung lainnya adalah singkong.

Meski demikian, membuat cimplung juga dapat dibuat dengan pisang, talas, atau ubi.

Baca Juga: Penting! Hindari Empat Hal Ini Jika Rumahmu Ingin Dimasuki Oleh Malaikat

Asal nama cimplung diambil dari bunyi “plung” saat memasukkan singkong pada rebusan air nira.

Namun demikian, ada pula yang menyebutkan bahwa nama cimplung diambil karena proses pembuatannya yang dengan cara dicemplungkan, maka disebutlah istilah cimplung.

Lantas bagaimana membuat cimplung ini? seperti dilansir dari tayangan Ragam Indonesia yang diunggah oleh kanal Youtube Trans7 Official, cara  membuat cimplung dimulai dengan mengupas singkong terlebuh dahulu.

Baca Juga: Terdengar Sepele, Inilah 3 Penyebabkan Utama Manusia Mudah Kesurupan

Usai dikupas, potong singkong sesuai selera. Umumnya satu buah singkong menjadi 4 sampai 5 potongan.

Cimplung yang telah dipotong-potong akan direbus bersamaan dengan air nira.

Caranya adalah dengan menunggu air nira mendidih baru singkong dapat dimasukkan.

Baca Juga: Anda Akan Bekerja Shift? Perhatikan 4 Hal Ini Agara Kesehatan Tetap Terjaga

Untuk air nira biasa direbus dengan menggunakan wajan besar dan menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya. Proses perebusan air nira cukup lama. Yakni sekitar lima jam.

Sementara itu, singkong dapat mulai dimasukkan saat air nira mendidih. Prosesnya tidak lama, hanya menunggu sampai singkong bear-benar matang.

Merebus singkong yang terlalu lama akan membuat teksturnya menjadi kurang bagus. Oleh karenanya, harus segera diangkat jika telah masak.

Baca Juga: Mudah Dikenali, Ini 4 Ciri Si Dia Suka Sama Kita Menurut Primbon Jawa

Setelah singkong matang, maka segera tiriskan dari rebusan air nira.

Singkong yang biasanya terasa gurih dan hambar akan berubah menjadi manis.

Cimplung biasanya dilumuri dengan gula merah di atasnya. Untuk membuatnya hanya dengan merebus gula merah dengan air dan daun pandan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Taman Indah di Surabaya, Salah Satunya Pernah jadi SPBU

Jika sudah matang, barulah larutan gula merah dapat dituang diatas cimplung yang telah masak.

Cimplung akan sangat cocok disantap saat masih hangat.

Rasa cimplung yang manis juga dapat disajikan dengan kopi pahit sebagai penawarnya.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Trans 7

Tags

Terkini

Terpopuler