Mitos dibalik Keindahan Gunung Gede Parangrongo, Sukabumi, Bikin Merinding

4 Oktober 2020, 12:30 WIB
Ilustrasi mendaki gunung /Iqx Azmi/Pexels

LINGKAR KEDIRI - Bagi Anda yang hobi mendaki gunung atau hiking, tentu sudah tak asing lagi dengan Gunung Gede Parangrongo bukan?

Gunung satu ini membentang panjang diantara tiga kota di Jawa Barat. Antara lain, Sukabumi, Cianjur dan Bogor.

Baca Juga: Kelola Keuanganmu di Usia 20-an Agar Tetap Aman Habis Gajian, Simak Caranya

Tak sedikit yang memilih untuk hiking ke Gunung Gede Parangrongo, selain karena pemandangannya yang ciamik. Track yang dilewati juga menantang.

Namun siapa sangka, dibalik keindahan alam yang ditawarkan, gunung tersebut memiliki mitos yang membuat bulukuduk Anda merinding.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Bedak Tabur Untuk Kulit Berminyak, Sudah Coba yang Mana Nih

Dilansir dari Jurnal Trip dalam Pikiran-Rakyat.com, berbagai mitos ada di gunung tersebut. Mitos yang bermunculan tidak jauh dari kepercayaan orang-orang Sunda. Salah satu diantaranya menyebut bahwasanya ada tiga nama yang di percaya menghuni dan menjaga Gunung Gede Parangrongo.

Ialah, Eyang Jayakusumah yang menjaga gunung, Eyang Jayarahmatan. Serta Embah Kadok yang dipercaya menghuni dua buah batu esar yang terletak di halaman parkir kendaraan Cibodas.

Baca Juga: Ancaman Tsunami di Pulau Jawa, BMKG: Bahwa Itu Terjadi Atau Tidak Kita Tidak Pernah Tahu

Kedua batu esar itupun sempat dihancurkan, namun entah kekuatan apa yang menyertainya batu itu masih berdiri hingga kini.

Mitos lain dari destinasi satu ini, dalam kawasan Gunung Gede Parangrongo tersebut terdapat petilasan makam Eyang Haji Mintarsa. Lokasinya tepat ditengah-tengah air terjun Cibeureum terdapat sebuah batu besar yang konon adalah perwujudan dari seorang pertapa sakti.

Baca Juga: Bagaimana Kondisi Percintaan Anda Hari Ini? Simak Ramalan Zodiak Anda Minggu 4 Oktober 2020

Karena terlalu lama dan tekun sehingga berubah menjadi batu. Diceritakan juga dari mulut ke mulut terkadang para pendaki yang berada di kawasan alun-alun Surya Kencana akan mendengar suara kuda berlari.

Di dalam hutan yang mengitari Alun-alun Surya Kencana ini ada sebuah situs kuburan kuno tempat bersemayam Prabu Siliwangi. Pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi yang menguasai Jawa Barat, terjadi peperangan melawan Majapahit.

Baca Juga: Kabar Gembira! Pemerintah Targetkan Vaksinasi Corona Kepada 160 Juta Orang

Selain itu Prabu Siliwangi juga harus berperang melawan Kerajaan Kesultanan Banten. Setelah menderita kekalahan yang sangat hebat Prabu Siliwangi melarikan diri bersama para pengikutnya ke Gunung Gede.

Sekitar gunung Gede banyak terdapat petilasan peninggalan bersejarah yang dianggap sakral oleh sebagian peziarah.

Baca Juga: Rekomendasi Film Thailand Yang Cocok Untuk Menemani Akhir Pekanmu

Seperti petilasan Pangeran Suryakencana, putri jin dan Prabu Siliwangi. Kawag Gunung Gede yang terdiri dari, Kawah Ratu, Kawah Lanang, dan Kawah Wadon, dijaga oleh Embah Kalijaga.

Baca Juga: Pulau Bintan Terima Sertifikat IDoCare untuk Pertama Kali

Embah Serah adalah penjaga Lawang Seketeng (pintu jaga) yang terdiri atas dua buah batu besar. Pintu jaga tersebut berada di Batu Kukus, sebelum lokasi air terjun panas yang menuju kearah puncak. Nah, percaya atau tidak percaya semua kembali ke diri masing-masing. Namun tak ada salahnya jika Anda tetap berhati-hati jika sedang pergi hiking ya.****

Editor: Feni Yusnia Safitri

Sumber: Jurnal Trip

Tags

Terkini

Terpopuler