LINGKAR KEDIRI - Forum Pimpinan Redaksi Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) baru-baru ini mengadakan klarifikasi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga Uno menyampaikan jika saat ini dirinya tengah mempersiapkan membranding Bali.
Sebab Bali akan menjadi tuan rumah World Tourism Day.
Baca Juga: Bursa Transfer, Xavi Disebut Akhirnya Bongkar Tujuan Masa Depan Frenkie de Jong Sudah Jelas
Sandiaga Uno menuturkan jika ia telah menyiapkan triliunan rupiah untuk membangun Bali.
"Pemerintah dalam membangun Bali-Bali baru ini menetapkan 5 destinasi wisata super prioritas di tahun 2020 dengan total anggaran Rp11,7 triliun," kata Sandiaga Uno.
Bahkan pemerintah juga menargetkan 'Bali-Bali baru' ini bisa menyerap investor dengan nilai fantastis hingga Rp200 triliun.
Angka tersebut ditargetkan akan tercapai dalam 5 tahun ke depan, baik melalui penanaman modal asing maupun dalam negeri.
"Pascapandemi, kami menargetkan investasi di sektor pariwisata tahun 2024, totalnya hampir Rp100 triliun atau Rp92,93 triliun," katanya.
"Di mana ini merupakan 7,5 persen dari total target investasi nasional, di mana 2023-2024 diharapkan mencapai Rp1.400 triliun," ujarnya menambahkan.
Sandiaga Uno menuturkan bahwa meningkatnya nilai investasi di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), berbanding lurus dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
Tidak hanya jumlahnya, kualitas dari kunjungan mereka pun dinilai akan meningkat dari sebelumnya.
Dengan begitu, devisa Indonesia pun akan turut mengalami kenaikan, dan ditargetkan bisa mencapai hingga puluhan triliun rupiah pada tahun 2022 ini.
Baca Juga: Bursa Transfer, Xavi Disebut Akhirnya Bongkar Tujuan Masa Depan Frenkie de Jong Sudah Jelas
"Meningkatnya nilai investasi di sektor Parekraf akan mendorong melonjaknya jumlah kunjungan wisatwan mancanegara serta kualitas dari kunjungan mereka," ujarnya.
"Apa yang akan kita rasakan? Devisa yang lebih tinggi lagi," ucapnya.
"Kita menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2022, 1,8 juta sampai 3,6 juta, tapi perolehan devisanya itu mendekati setengah miliar sampai 1,7 miliar dolar AS (Rp7,3-24,9 triliun)," katanya menjelaskan.***