Sejarah dan Edukasi dari Berdirinya Museum Wayang, Berasal dari Gereja yang Hancur Lebur

13 Juli 2022, 17:00 WIB
Koleksi wayang kulit Museum Wayang Jakarta /Portal Purwokerto/Nisa Hidayat

LINGKAR KEDIRI - Sejarah Museum Wayang dan cerita fenomenal tentang terbentuknya bangunan yang artistik.

Museum Wayang ini berlokasi di Jl. Pintu Besar Utara No. 27 Jakarta.

Museum Wayang ini kental akan budaya Indonesia.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 13 Juli 2022, Sudah Lama Ingin Bersama Reyna, Sosok Ini Beritahu Nino

Sebelum menjadi Museum Wayang, banguna yang berlokasi di Jakarta Barat itu merupakan tanah gereja bernama de Oude Holandsche Kerk.

Memiliki gedung yang artistik, bangunan ini didirikan tahun 1912.

Pada tahun 1732 diperbaiki dan namanya diganti menjadi de Nieuw Holandsche Kerk.

Bangunan gereja ini juga pernah hancur total akibat gempa bumi.

Genootshap van Kunsten en Wetwnschappen yaitu lembaga yang menangani pengetahuan dan kebudayaan Indonesia membeli bangunan ini.

Baca Juga: Review Buku Gadis Kretek, Kisah Perjalanan yang Melebihi Cerita Roman

Oleh lembaga itu gedung tersebut diserahkan kepada Stichting Oud Batavia dan pada tanggal 22 Desember 1939 dijadikan museum dengan nama Oude Bataviasche Museum.

Pada tahun 1957 gedung ini diserahkan kepada Lembaga Kebudayaan Indonesia dan pada tanggal 17 September 1962 diberikan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Lalu, diserahkan kepada Pemerintah DKI Jakarta pada tanggal 23 Juni 1968 untuk dijadikan Museum Wayang.

Museum Wayang diresmikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Bapak H. Ali Sadikin pada tanggal 13 Agustus 1975 dan sejak 16 September 2003 mendapat perluasan bangunannya hibah dari Bapak H. Probosutejo.

Para pengunjung di Museum Wayang diajak untuk mengenal berbagai karakter, sikap maupun perilaku lakon dari berbagai daerah melalui tampilan wayang yang mempunyai bobot yang luhur dan tinggi nilainya dalam budaya kita dengan menyaksikan sejumlah koleksi wayang.

Seperti wayang kulit, wayang golek, patung wayang, topeng wayang, wayang beber, wayang kaca, gamelan, serta lukisan-lukisan wayang.

Baca Juga: Review Buku Gadis Kretek, Kisah Perjalanan yang Melebihi Cerita Roman

Museum Wayang menampilkan pula berbagai koleksi wayang dan boneka dari negara-negara sahabat diantaranya Malaysia, Thailand, Surinama, Cina, Vietnam, Perancis, Rusia, Polandia, India, dan Kamboja.

Bukan sekedar menjadi obyek rekreasi semata, di museum ini dapat dilakukan studi bagi para pelajar dan akademis, bahkan dapat dijadikan tempat pelatihan, pusat dokumentasi, dan penelitian pewayangan, serta dapat dijadikan media pengetahuan budaya antardaerah dan antarbangsa.***

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Museum Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler