Selamat Hari Guru Nasional: Tantangan Berat Para Guru Mengajar Saat Pandemi

- 23 November 2020, 18:46 WIB
Ilustrasi Guru
Ilustrasi Guru /Pixabay/Jorgeduardo

Lingkar Kediri - Peringatan Hari Guru yang jatuh pada tanggal 25 November 2020, menyisakan beragam kesan dan pesan bagi para pendidik yang mengajar di masa pandemi COVID 19.

Disamping kabar mengejutkan dari Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, yang menyatakan sekolah akan kembali dibuka pada Januari 2021 mendatang, masih banyak hal yang terus harus difikirkan.

Salah satunya adalah metode pembelajaran daring yang terpaksa harus dilakukan untuk mencegah penularan COVID 19.

Baca Juga: BLACKPINK Rilis Teaser ‘Around The World’, Respon BLINK Indonesia Bikin Ngakak

Universitas Gadjah Mada merilis sebuah artikel berita tentang tantangan yang harus dihadapi selama melakukan pembelajaran daring.

Era revolusi industri 4.0 saat ini yang berfokus pada pengembangan teknologi, tentu saja pembelajaran melalui media digital harusnya menjadi hal yang biasa.

Namun, tidak semua wilayah pernah atau sedang melakukan metode pembelajaran ini sebelum adanya pandemi.

Baca Juga: Ungkap Makna 4 Pilar MPR RI, Wakil Ketua MPR: Indonesia Tidak Akan Ada Tanpa Nilai-nilai Tersebut

Jika ditambah pandemi COVID 19, tentu banyak guru yang akan tergagap-gagap saat terpaksa menghapus semua metode pembelajaran tatap muka mereka dengan pembelajaran jarak jauh atau daring.

Hampir semua kegiatan belajar mengajar seperti di kota-kota besar diganti dengan daring, termasuk juga praktikum.

Guru besar University of Applied Science and Arts, Hannover, Germany and Senior Experten Services (SES) Germany, Prof. Dr. Gerhad Fortwengel, melihat hal positif bagi dunia pendidikan dari pandemi ini.

Baca Juga: Sempat Emosional, Valentino Rossi Resmi Tinggalkan Monster Energy Yamaha Setelah 15 Tahun Bersama

Ia menyebutkan bahwa wabah COVID 19 dapat mendorong para guru dan siswa untuk lebih banyak memanfaatkan teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh.

Namun, tantangan terbesar dari metode ini adalah masih banyak guru yang belum terbiasa dengan metode ini.

Jelas, karena pelatihan yang komprehensif masih belum dilakukan. Kalaupun ada, bisa jadi dilakukan secara daring.

Baca Juga: Pastikan FPI Batal Reuni 212, Pangdam Jaya: Kalau di Langgar, Saya dan Polisi Akan Menindak Tegas

“Muncul kesulitan karena belum dilatih mengunakan peralatan untuk model pembelajaran jarak jauh. Karenanya perlu tambahan dukungan dan mentoring untuk menyesuaikan dengan model pembelajaran baru ini,” Ujar Prof. Dr. Gerhad Fortwengel dalam seminar daring yang diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi UGM bekerja sama dengan ASEAN PharmaNET danSES, Jumat, 12 Juni 2020, dikutip dari Ugm.ac.id.

Banyak metode pembelajaran baru yang tersedia, agar materi tersampaikan, dan siswa aman dari segi kesehatan.

Tiap sekolah memiliki kebijakan masing-masing dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Beberapa metode yang dilakukan seperti pemberian tugas tiap minggu, penyampaian materi melalui webinar, atau membuat video pembelajaran yang dapat dilihat secara berulang-ulang oleh siswa.*** 

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: UGM


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah