Keunikan Noken Papua yang Jadi Google Doodle Hari Ini, Rayakan 8 Tahun Jadi Warisan Budaya UNESCO

- 4 Desember 2020, 21:47 WIB
Google Doodle Tas Noken Papua.
Google Doodle Tas Noken Papua. /Google

LINGKAR KEDIRI – Ketika Anda membuka laman pencari Google, nampak noken Papua menjadi doodle pada Jumat, 4 Desember 2020.

Google doodle tersebut menggambarkan orang yang tengah mengenakan tas khas Papua, yang disebut noken dengan posisi menghadap gunung.

Noken merupakan tas tradisional masyarakat Papua yang terbuat dari serat kayu, daun, atau batang anggrek dengan cara pembuatannya yang dianyam atau dirajut.

Baca Juga: Dua Bencana Alam Terjadi Secara Bersamaan di Kota Medan, Ada Korban Meninggal

Baca Juga: Beredar Foto Hasil Swab Rizieq Shihab Positif Covid-19, Benarkah Demikian? Segera Cek Faktanya

Noken biasa digunakan oleh masyarakat Papua untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti hasil pertanian berupa sayuran, umbi-umbian, serta membawa barang-barang dagangan ke pasar.

Uniknya, noken Papua ini dibawa dengan menggunakan kepala. Karena keunikannya ini, 8 tahun lalu, tepatnya pada 4 Desember 2012 noken Papua ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda oleh United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).

Warisan budaya tak benda adalah seluruh hasil perbuatan dan pemikiran yang terwujud dalam identitas, ideologi, mitologi, ungkapan konkret dalam bentuk suara, gerak, maupun gagasan yang termuat dalam benda, serta sistem perilaku, sistem kepercayaan, dan adat istiadat.

Baca Juga: Kasus Positif Terus Bertambah Karena Ini, Satgas COVID-19: Mohon Masyarakat Segera Sadar

Sementara itu,  Noken sendiri digolongkan dalam kategori ‘In Need  of Urgent Safeguarding’ atau warisan budaya yang membutuhkan perlindungan mendesak.

Selain memiliki sejumlah keunikan, bagi masyarakat Papua, noken mengandung banyak nilai filosofis.

Mengutip dari laman Kemendikbud, noken bukan hanya untuk membawa barang.  Akan tetapi, banyak nilai-nilai yang telah diajarkan nenek moyang Papua kepada generasi melalui noken tersebut.

Baca Juga: Dua Pekan Ikuti Pengenalan Kampus, 238 Mahasiswa Poltrada Bali Positif COVID-19

Di Papua, kepiawaian seorang perempuan dalam merajut noken dianggap menjadi tanda kedewasaan atau  juga kesuburan.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah